BATAM - Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Kota Batam, Setyasih Priherlina, mengungkapkan bahwa kasus perdagangan anak di Kota Batam bagai fenomena gunung esHanya sedikit yang terungkap, namun sebenarnya banyak kasus yang terjadi.
"Kasus "trafficking" anak masih marak terjadi, meskipun di permukaan terlihat sedikit," kata Setyasih Priherlina seperti dikutip Batam Pos (JPNN Group)
BACA JUGA: Mantan Kadis Capil Konut jadi Tersangka
Mantan Anggota DPRD Batam ini mengatakan, sindikat penjualan anak amat rapi menutupi kejahatannya sehingga sulit dideteksi
BACA JUGA: Polisi Tahan Sebelas Warga
Kasus ini nyaris tak terendusSetyasih menambahkan, selain Jayapura dan Papua, banyak anak asal Karawang yang dijual ke luar negeri melalui Batam
BACA JUGA: Kemendagri Siapkan Penonaktifan Bupati Kolaka
Anak-anak di bawah umur itu dijual untuk dijadikan pekerja atau diangkat anak.Modus lainnya, dengan membuat hamil pekerja seks komersial di Batam, untuk kemudian anaknya dijual ke Malaysia atau Singapura."Mucikarinya jahat, mereka dibuat nyaman dan tidak berdaya, sehingga begitu anaknya lahir langsung dibawa pergi," kata dia.
Keyakinan yang sama suka disampaikan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana Kota Batam, NurmadiahBatam, kata dia, masih menjadi salah satu jalur perdagangan anak di bawah umur"Sayangnya sangat sedikit yang terungkap," kata dia.
Untuk itu, dia meminta peran serta masyarakat dalam mengungkap kasus tersebutMisalnya jika mencurigai adanya praktik traficking, masyarakat harus peduli dan peka untuk kemudian melaporkannya ke polisi atau aparat setempat(par/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sampit Tertutup Kabut Asap
Redaktur : Tim Redaksi