jpnn.com - JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pemeriksaan terhadap dua orang pengacara dalam kasus dugaan suap penanganan sengketa Pemilihan Kepala Daerah Palembang dan memberikan keterangan palsu dalam proses persidangan. Dalam kasus itu, KPK menjerat Wali Kota Palembang Romi Herton dan istrinya Masyito.
Dua pengacara yang diperiksa dalam kasus itu adalah Mirza Zulkarnain dan Fajri Apriliansyah. "Mereka diperiksa sebagai saksi," kata Kepala Bagian Pemberitaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha, Senin (29/9).
BACA JUGA: Nurhayati Mengaku Jadi Inisiator Aksi Walk Out FPD
Priharsa menjelaskan keterangan kedua pengacara tersebut diperlukan untuk melengkapi berkas milik tersangka. "Keterangan mereka diperlukan penyidik," ujarnya.
Romi dan Masyito disangka melanggar Pasal 6 ayat (1) huruf a Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 64 ayat (1) jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Mereka juga disangka melanggar Pasal 22 jo Pasal 35 ayat (1) UU Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
BACA JUGA: Dituntut 6 Tahun Bui, Bupati Biak Numfor Siapkan Pledoi
Romi dan Masyito diduga memberikan sesuatu kepada hakim dengan maksud untuk mempengaruhi keputusan. Mereka juga diduga dengan sengaja memberikan keterangan tidak benar. Romi ditahan di Rutan Pomdam Guntur Jaya cabang KPK, sedangkan Masyito di Rutan KPK. (gil/jpnn)
BACA JUGA: KPK Periksa Anak Buah Wawan
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wamenkumham Pastikan Penuhi Panggilan Kejagung
Redaktur : Tim Redaksi