Kasus Tahanan Tewas di Polres Polman, Wakapolda Ingatkan soal SOP

Rabu, 18 September 2024 – 08:58 WIB
Wakapolda Sulbar Brigjen Polisi Rachmat Pamudji (tengah) saat melakukan pengecekan ruang tahanan Polres Polewali Mandar. (ANTARA/HO/Humas Polda Sulbar)

jpnn.com, POLEWALI MANDAR - Wakapolda Sulawesi Barat Brigjen Rachmat Pamudji mengingatkan seluruh personel Polri di daerah itu agar bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) sehingga kasus kematian tahanan tidak terulang lagi.

Pernyataan itu disampaikannya buntut kematian RN, tahanan Polres Polewali Mandar (Polman) yang meninggal diduga setelah dianiaya oknum polisi.

BACA JUGA: Prostitusi Berkedok Spa Ini Terbongkar, Kombes Jansen: Terapisnya

"Perlunya evaluasi dan pembelajaran dari insiden meninggalnya tahanan di Polres Polewali Mandar. Jadi, saya mengingatkan seluruh personel untuk bekerja sesuai SOP yang berlaku," kata Rachmat Pamudji, saat mengunjungi Polres Polewali Mandar, Selasa (17/9/2024).

saat itu Brigjen Rachmat melakukan pengecekan langsung ke ruang reskrim, posko resmob, dan ruang tahanan untuk memantau kondisi dan operasional di Polres Polewali Mandar (Polman).

BACA JUGA: Ini Lho Tampang IS, Tersangka Pembunuhan Gadis Penjual Gorengan Nia Kurnia Sari

Dia mengingatkan bahwa kasus tahanan tewas itu harus menjadi pelajaran bagi kepolisian untuk menjalankan tugas sesuai SOP.

"Kedepankan fungsi intelkam untuk melakukan deteksi dini terhadap potensi-potensi kerawanan yang ada akibat dari adanya tahanan yang meninggal dunia," tuturnya.

BACA JUGA: Nasib 2,3 Juta Tenaga Honorer termasuk Guru Terancam, Pasal 66 UU ASN Digugat ke MK

Wakapolda juga menginstruksikan agar Polres Polman meningkatkan langkah-langkah cipta kondisi di tengah masyarakat untuk menjaga situasi di Kabupaten Polewali Mandar tetap aman dan terkendali, khususnya pasca-insiden meninggalnya tahanan tersebut.

"Petugas jaga tahanan harus aktif mengecek situasi para tahanan. Apabila ada yang sakit, segera komunikasikan dengan Seksi Dokkes," ujarnya.

Jenderal bintang satu itu juga mengingatkan bahwa Polri merupakan institusi yang selalu menjadi sorotan karena bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Dia menekankan pentingnya menjaga integritas dan profesionalitas Polri, khususnya dalam menjalankan tugas penegakan hukum.

"Pemukulan yang dilakukan oleh petugas kepada tersangka bukan hal yang baru, tetapi, hal ini bukan tindakan yang seharusnya dan tidak sesuai SOP, tetapi justru cenderung memiliki dampak buruk," ujar Rachmat, tegas.

Selain itu, dia menekankan pentingnya peran para perwira dalam mengawasi dan mengendalikan anggota agar bekerja sesuai SOP.

"Kepada para perwira, selain harus mampu menguasai tugasnya dalam hal kepemimpinan, juga harus bisa mengawasi dan mengendalikan para anggota agar bekerja sesuai SOP yang sudah ada," terangnya.

Sementara, Kabid Propam Polda Sulbar Kombes Budi Yudantara mengungkapkan pihaknya telah melakukan upaya mediasi dengan pihak keluarga tahanan yang meninggal tersebut.

Saat ini sebanyak tujuh oknum personel Satuan Reskrim Polres Polewali Mandar telah diperiksa dan dilakukan penahanan khusus (patsus).

"Kami akan berupaya semaksimal mungkin mengungkap kebenaran dan memberikan keadilan kepada keluarga tahanan yang meninggal tersebut," tegas Budi Yudantara.

Sebelumnya (11/9), seorang tahanan Polres Polewali Mandar berinisial RN, terduga kasus pencurian dilaporkan meninggal dunia.

Kasus ini kemudian mendapat sorotan yang luas dari masyarakat, sebab RN tewas dengan kondisi yang tidak wajar, dengan sejumlah luka lebam di tubuhnya.(ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler