jpnn.com - Kasus tindak pidana umum terbilang tinggi sepanjang tahun 2022. Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Selatan mencat terdapat 25.357 laporan selama satu tahun.
Dari jumlah laporan itu ada sebanyak 14.935 kasus atau sekitar 42,80 persen yang dapat dituntaskan.
BACA JUGA: Irjen Nana Minta Bintara Baru Menghindari Gaya Hidup Hedonisme
Kapolda Sulsel, Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan untuk kasus penganiayaan trennya sangat meningkat, setidaknya ada 4.271 kasus.
Sementara pada tahun 2021 hanya mencapai 3.146 kasus.
BACA JUGA: Soal Coretan Sarang Pungli di Polres Luwu, Irjen Nana: Kami Bakal Tindak Tegas jika Terbukti
"Untuk kasus penganiayaan memang menjadi atensi kami untuk melakukan pencegahan. Apalagi selama tahun 2022 ada kenaikan kasus ini," kata Irjen Pol Nana Sudjana saat press release akhir tahun di Aula Polrestabes Makassar, Minggu (31/12) malam.
Sementara itu, kasus pidana umum lainnya yang meningkat, yaitu kasus pencurian bias. Pada tahun 2021 terdapat 3.146 laporan dan pada tahun 2022 terjadi kenaikan mencapai 5.482.
BACA JUGA: Irjen Nana Mewanti-Wanti Ratusan Bintara Baru, Tolong Disimak
"Ada peningkatan kasus ini dari tahun ini. Tentunya ini akan menjadi tugas yang harus dilakukan ke depannya," tambahnya.
Selain itu, kasus pencurian dengan pemberatan yang naik mencapai 1.411 laporan, sedangkan ditahun 2021 mencapai 724 laporan kasus.
Sementara untuk kasus pidana khusus yang ditangani oleh Polda Sulsel selama tahun 2022 mengalami kenaikan besar.
Terlihat dari angka laporan yang ditangani oleh Polda Sulsel, di antaranya 964 laporan dan selesai sebanyak 394.
Untuk tahun 2021 terdapat 383 laporan dan 209 dapat diselesaikan. Sementara itu, untuk kasus tindak pidana korupsi terjadi penurunan.
"Untuk kasus korupsi terjadi penurunan laporan pada tahun 2022 ini. Pada tahun 2021 ada sekitar 60 laporan, untuk tahun 2022 sekitar 54," ujar mantan Kapolda Nusa Tenggara Barat itu.
Untuk tahun 2023, Polda Sulsel berjanji akan bekerja ekstra keras untuk mengungkapkan berbagai kasus yang ada. (mcr29/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : M. Srahlin Rifaid