jpnn.com, MEDAN - Polda Sumatera Utara telah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus dugaan penyuntikan vaksin kosong kepada dua siswi SD Wahidin di Labuhandeli.
Pemeriksaan dilakukan dalam rangkaian penyidikan lebih mendalam terhadap kasus suntik vaksin kosong tersebut.
BACA JUGA: Panja Vaksin Covid-19 Resmi Dibentuk, Komisi IX: Banyak yang Harus Kami Awasi
"Saat ini Polda Sumut telah memeriksa 13 saksi, dan termasuk dua orang siswi SD Labuhandeli yang menjadi korban vaksinasi kosong," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi di Medan, Senin (24/1).
Hadi menuturkan soal motif penyuntikan vaksin kosong kepada para siswi tersebut, masih dalam penyidikan. “Dalam kasus vaksinasi kosong ini belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka," kata Kombes Hadi.
BACA JUGA: Fakta Terbaru Terungkap, Korban Vaksin Kosong di Medan Bertambah Jadi Sebegini
Perwira menengah Polri itu menuturkan bahwa saat ini Polda Sumut masih melakukan pengembangan dan pendalaman kasus vaksin kosong tersebut. Penyidik mengaudit sejumlah vaksin, kemudian vaksin yang digunakan, pencapaian vaksinasi dan lainnya dengan melibatkan Dinas Kesehatan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sumut dan saksi ahli.
Sebelumnya, Polda Sumut memeriksa tenaga kesehatan (nakes) diduga menyuntikkan vaksin kosong kepada dua siswi SD di Labuhandeli yang videonya viral di media sosial (medsos).
BACA JUGA: Setelah Minta Maaf, Dokter di Medan Kini Bantah Suntik Vaksin Kosong kepada Siswa
Polda Sumut merespons cepat dan mendalami rekaman video yang viral serta memeriksa pihak-pihak terkait.
Saat ini, Polda Sumut tengah memeriksa vaksinator G dan petugas aplus yakni W.
Keduanya merupakan tenaga kesehatan di Rumah Sakit (RS) Delima Martubung.
Polisi juga akan terus mendalami dengan meminta keterangan saksi ahli.
Video tersebut direkam saat pelaksanaan vaksinasi anak usia 6-11 tahun di SD Wahidin Medan Labuhan, Senin (17/), yang digelar oleh Polsek Medan Labuhan, Polres Pelabuhan Belawan bekerja sama dengan RS Delima Martubung.
Video tersebut direkam oleh orang tua korban K saat sang anak O (11) tengah divaksinasi. (antara/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Boy