jpnn.com, RIYADH - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz memberlakukan jam malam mulai pukul 19:00 sampai 06:00 waktu setempat selama 21 hari ke depan. Aturan baru itu dibuat lantaran Arab Saudi mulai kewalahan dengan terus bertambahnya kasus virus corona di negara tersebut.
Pemerintah Arab Saudi pada Minggu (22/3) melaporkan 119 kasus baru positif COVID-19 sehingga total pasien mencapai 511 jiwa. Angka itu jadi yang tertinggi di wilayah Teluk Arab.
BACA JUGA: Teknologi Israel Ini Dapat Membantu Negara Cegah Penyebaran Virus Corona
Total pasien COVID-19 di enam negara anggota Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) mencapai 1.700. Bahrain melaporkan kasus kematian kedua akibat COVID-19 pada Minggu (22/3). Korban merupakan seorang warga Bahrain yang dipulangkan dari Iran. Alhasil, total korban meninggal dunia di negara anggota GCC jadi empat orang.
Otoritas di kawasan teluk memberlakukan sejumlah aturan demi menekan penyebaran virus. Pemerintah Kuwait dan Pemerintah Arab Saudi telah menghentikan penerbangan internasional dan meliburkan kegiatan di sejumlah lembaga, serta menutup sejumlah sarana umum.
BACA JUGA: Fungsi Televisi Berjalan dengan Baik di Tengah Wabah Virus Corona
Tidak hanya itu, pemerintah di negara Teluk juga mengucurkan paket stimulus untuk melindungi perekonomian yang sebagian besar bergantung pada sektor energi. Pasalnya, selain pandemi COVID-19, perekonomian di wilayah itu juga diguncang anjloknya harga minyak. (ant/dil/jpnn)
Menkes Terawan Dicopot?
BACA JUGA: Corona Mewabah, PT KAI Kembalikan Biaya Tiket Penumpang
Redaktur & Reporter : Adil