jpnn.com - Elektabilitas Capres dari Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) masih juga jeblok. Survei terbaru yang dirilis Indonesia Research Center (IRC) awal Februari lalu menyebut elektabilitas Ical hanya 6 persen, tertinggal jauh dari Joko Widodo (31 persen), Prabowo Subianto (14 persen), dan Wiranto (13,6 persen).
Meski pencapresan Ical diputuskan melalui Rapimnas Golkar, tapi masih ada jalan untuk membatalkannya.
BACA JUGA: Semarak Pendukung Dahlan dan Marzuki
"Instansi yang bisa mengubah itu (pencapresan Ical) adalah rapimnas lagi," jelas Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai Golkar, Akbar Tandjung saat berkunjung ke redaksi Rakyat Merdeka (JPNN Group), di Gedung Graha Pena Jakarta, Rabu, 5/2).
Akbar menjelaskan Golkar akan mengatur strategi jelang pemilu presiden (pilpres) dengan menggelar pertemuan pasca penyelenggaraan pemilu legislatif (pileg) dan menjelang pilpres.
BACA JUGA: Jadi Korban, Misbakhun Anggap Vonis @benhan Sebagai Pembelajaran
"Saya usulkan adakan pertemuan dengan dua alasan. Pertama agar kita mengatur strategi untuk menghadapi pilpres. Kedua adalah untuk melakukan evaluasi pemilu legislatif," jelasnya.
Dalam pertemuan tersebut, jelas Akbar, bukan tidak mungkin muncul opsi-opsi baru terutama dipengaruhi oleh hasil pileg yang dapat dijadikan bahan untuk pengambilan keputusan terkait pencapresan Ical.
BACA JUGA: Jenazah Barada Putu Satria Diterbangkan ke Bali
"Kalau elektabilitas tinggi, tidak ada alasan untuk tidak mendukung calon presiden," demikian Akbar.(RMOL)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pertimbangkan Serahkan Bukti Peran Ibas di Kongres PD
Redaktur : Tim Redaksi