jpnn.com - JAKARTA - Pelaku prostitusi yang menawarkan jasanya di internet ternyata marak di Jakarta. Kasus Deudeuh Alfisyahrin alias Tata semakin mengungkap adanya prostituse online.
Tata yang ditemukan tewas pada Sabtu (11/4) petang lalu, biasa menawarkan jasanya melalui akun @Tataa_Chubby di Twitter. Kasus Tata pun membuat banyak pihak merasa perlu berkomentar.
BACA JUGA: Hari Ini Mabes Polri Periksa 5 Saksi Kasus Korupsi UPS
Salah satu komentar datang dari anggota Fraksi Parati Gerindra DPRD DKI Jakarta, Prabowo Soenirman. Menurutnya, maraknya prostitusi dikarenakan tidak adanya lapangan pekerjaan. Akibatnya, orang cenderung mencari jalan pintas untuk mendapatkan uang.
"Lapangan pekerjaan enggak ada, kerja paling gampang apalagi kalau tidak kerja, ya melakukan seperti itu," kata Prabowo di gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (15/4).
BACA JUGA: Ngidam, Perempuan Ini Minta Ahok Pegang Perutnya
Prabowo menambahkan, fasilitas untuk melakukan prostitusi di Jakarta saat ini sangat gampang. Misalnya, mulai dari kos-kosan hingga hotel.
"Online sekarang gampang, hotel-hotel kapan saja bisa dipakai, kos-kosan bahkan gampang. Yang pembunuhan ini (Deudeuh) malah di kos-kosan," ucap Prabowo.
BACA JUGA: Nasdem DKI Dukung Ahok Bangun Jembatan di Blok G
Prabowo menjelaskan, maraknya kasus prostitusi juga tidak terlepas dari pengaruh dunia malam yang identik dengan narkoba dan minum-minuman keras. Menurut dia, selama masih ada dunia malam, maka prostitusi akan terus terjadi.
"Orang yang hidup di dunia malam pasti kena narkoba, minuman, ujungnya-ujungnya seks. Selama dunia malam masih seperti sekarang, enggak akan bisa hilang," tandas Prabowo. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tersangka Pembunuh Tata Ternyata Guru Privat
Redaktur : Tim Redaksi