jpnn.com, PENAJAM PASER UTARA - Presiden Joko Widodo berkemah di titik nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kecamatan Sepaku, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur pada Senin (14/3) malam.
Sebagaimana diketahui, letak perkemahan Presiden Jokowi bersama para menteri dan Gubernur Kaltim Isran Noor tersebut berada di tengah Hutan Tanaman Industri (HTI) PT Itchi Hutani Manunggal.
BACA JUGA: Ular King Cobra Sepanjang Tiga Meter Gegerkan Warga Aceh Besar, Ini Fotonya
Salah satu warga yang tinggal di sekitar kawasan hutan tersebut mengatakan di hari-hari biasa terdapat hewan buas yang berkeliaran di sekitaran perkemahan Presiden Jokowi. Hewan buas yang dimaksud itu ialah ular dan babi hutan.
"Di sini enggak ada harimau, macan, itu enggak ada. Paling bahaya kalau ketemu babi hutan. Di dalam sana (hutan sekitar lokasi berkemah Jokowi) ada babi hutan berkeliaran," ucap Dianto Tri saat ditemui JPNN.com, Senin sore.
BACA JUGA: Ritual Kendi Nusantara oleh Jokowi Dianggap Politik Klenik, Mundurkan Peradaban
Dijelaskan Dianto, babi hutan termasuk dalam kategori hewan buas karena bisa menyerang manusia dengan cara menyeruduk dan mengigit.
"Paling bahaya kalau ketemu itu (babi) bisa diseruduk," ungkapnya.
BACA JUGA: Makna Mendalam 2 Kg Tanah Merah dan Air yang Dibawa Gubernur Sulsel ke IKN
Kendati demikian, babi hutan tidak akan menyerang apabila melihat banyak manusia.
"Kalau lihat banyak orang pasti kabur," katanya.
Selain itu, hewan yang perlu di khawatirkan ketika berada di dalam hutan adalah ular. "Ya namanya juga alas (hutan) pasti ada ularnya," imbuhnya.
Pemuda 23 tahun yang tinggal tepat di depan pintu gerbang masuk HTI IHM itu mengatakan di sekitar kawasan tersebut sangat dingin ketika malam hari.
"Mungkin selain ada babi itu cuaca mungkin ya. Sama juga dinginnya. Di sekitar sini kalau malam sangat dingin," bebernya.
Hal serupa turut di sampaikan warga sekitar bernama Ronggo Warsito.
Pria 48 tahun ini mengaku sudah tinggal di kawasan tersebut selama 15 tahun. Selama itu ia tak pernah melihat hewan buas selain ular.
"Paling banter memang nemu (lihat) ular saja, itu pun jarang-jarang nemu juga. Enggak pernah ada kalau ular besar kayak piton gitu, enggak ada," kata Rangga ditemui di rumahnya yang juga merupakan warung makan tersebut.
Disinggung mengenai kejadian mistis di sekitar kawasan tersebut, pedagang makanan ini mengaku pernah mendengarnya dari cerita-cerita yang beredar saja.
"Kalau mengalami sendiri enggak pernah, cuman pernah dengar. Kataya ada pekerja yang pernah diganggu, tetapi enggak tahu persis digangggu seperti apa, saya pribadi 15 tahun tinggal di sini enggak pernah merasa ada apa-apa (gangguan mistis) sih, ya," terangnya.
Sementara itu, Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Brigjen Tri Budi Utomo mengatakan sudah melakukan antisipasi terhadap segala potensi ancaman dari hewan buas di sekitar perkemahan Presiden Jokowi.
"Di sekitaran tenda-tenda VVIP sudah ditaburi garam untuk menghindari binatang melata dan kami sudah siapkan antiular semoga berguna dan mudahan tidak terpakai," terangnya ketika memberikan keterangan pers melalui kanal YouTube Sekretariat Negara, Minggu (13/3) malam.
Ditambahkannya, di areal perkemahan Jokowi sudah dilakukan fogging atau pengasapan guna menghindari serangga dan mencegah malaria. (mcr14/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... MUI Minta Masyarakat Dukung Pembangunan IKN Nusantara
Redaktur : Soetomo
Reporter : Arditya Abdul Aziz