Ritual Kendi Nusantara oleh Jokowi Dianggap Politik Klenik, Mundurkan Peradaban

Senin, 14 Maret 2022 – 20:10 WIB
Pengamat politik menyindir langkah Presiden Jokowi yang membuat ritual Kendi Nusantara di Titik Nol IKN. Foto: Dari Helena untuk JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menyindir langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang melakukan ritual Kendi Nusantara di Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur, Senin (14/3).

Dirinya menyebut kegiatan tersebut sebagai politik klenik yang berupaya mengimplementasikan kemauan penguasa berdasarkan imajinasi irasionalitas.

BACA JUGA: MUI Minta Masyarakat Dukung Pembangunan IKN Nusantara

"Membawa tanah dan air dari seluruh privinsi itu pikiran klenik, sesuatu yang mengada-ada lalu diyakini sebagai sesuatu yang mengandung pesan mistik," kata Ubed sapaan Ubedilah Badrun melalui layanan pesan, Senin (14/3).

Aktivis 1998 itu mengatakan praktik politik klenik oleh Jokowi di Titik Nol Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara bertentangan dengan rasionalitas masyarakat modern.

BACA JUGA: Tanah yang Dibawa Anies Untuk Ritual Bersama Presiden Berasal dari Tempat ini

"Politik klenik itu menunjukan suatu kemunduran peradaban politik," kata Ubed.

Dirinya kemudian mengatakan bahwa politik modern yang menghadirkan pemerintahan kekinian, sebenarnya meniscayakan rasionalitas dalam seluruh implementasi kebijakan. 

BACA JUGA: Tanah dari Kampung Akuarium Dibawa Anies ke IKN, Warga: Satu Titik Saja, Kami Gembira Banget

"Membawa kendi berisi air dan tanah dari 33 provinsi itu sesuatu yang irasional. Berbahaya jika negara dijalankan dengan politik klenik," tutur Ubed.

Presiden Jokowi diketahui berkemah di Titik Nol IKN Nusantara, Kalimantan Timur, Senin ini hingga Selasa (15/3). 

Kepala negara selama berkemah turut menggelar ritual penyatuan tanah dan air atau Kendi Nusantara di lokasi tersebut.

Tampak sejumlah menteri mendampingi Presiden Jokowi dalam kegiatan Kendi Nusantara, antara lain Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Gubernur pertama yang menyerahkan tanah dan air dari daerahnya adalah Anies Baswedan Gubernur DKI Jakarta.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi mengatakan penyatuan tanah dan air Nusantara ini menandai cita-cita besar dan pekerjaan besar yang akan segera dimulai, yaitu pembangunan IKN Nusantara.

“Saya hadir di sini bersama-sama 34 gubernur dari 34 propinsi dari seluruh Tanah Air, bersama 15 tokoh masyarakat dari Kalimantan Timur. Kita tahu baru saja tadi tanah dan air yang dibawa oleh 34 gubernur telah kita satukan di tempat yang akan jadi lokasi Ibu Kota Nusantara,” kata Presiden.

Dikatakan bahwa prosesi penyatuan tanah dan air Nusantara merupakan bentuk kebinekaan dan persatuan yang kuat untuk membangun IKN Nusantara. (ast/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjelasan Lengkap Soal Tenda yang Digunakan Presiden dan Ibu Negara


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler