Katanya, Ada Petugas Lapas Menangis karena Raheem Bakal Didor

Kamis, 05 Maret 2015 – 06:01 WIB
Pengacara terpidana mati Raheem Abagje, Utomo Karim, menunjukkan nilai baik kliennya semasa dipenjara. Foto: dok.Jawa Pos

jpnn.com - JAKARTA - Tim kuasa hukum duo Bali Nine Leonard Arpan Aritonang mengungkapkan, kliennya tidak terkejut saat diminta pindah ke Nusakambangan.

’’Yang terpenting, pemerintah mau menghormati opsi hukum yang masih terbuka bagi Myuran Sukumaran dan Andrew Chan. Sama seperti pernyataan sebelumnya, pemerintah seharusnya tidak melaksanakan eksekusi mati saat proses hukum yang ditempuh masih berlanjut,’’ jelasnya, kemarin.

BACA JUGA: Jaksa Agung: Kami Harus Hati-hati

Sementara itu, pengacara terpidana mati Raheem Abagje, Utomo Karim, menyayangkan rencana Kejagung untuk mengeksekusi Raheem.

Sebab, selain pihaknya masih mengajukan gugatan PTUN, sebenarnya ada masalah dalam identitas Raheem. ’’Raheem itu nama palsunya, bukan nama asli. Saya lupa siapa namanya,’’ ungkapnya.

BACA JUGA: 12 Senjata Diarahkan, Hanya 3 Berisi Peluru Tajam

Jadi, dulu saat masuk ke Indonesia, Raheem menggunakan paspor palsu dari Spanyol dengan nama Raheem. Nama dalam paspor palsu tersebut kemudian digunakan dalam semua putusan mulai pengadilan negeri hingga grasi. Dengan itu, sebenarnya objek hukum dalam keppres penolakan grasi tersebut salah. ’’Seharusnya masalah ini diklirkan lebih dahulu,’’ tegasnya.

Karena itu, Utomo berharap eksekusi mati terhadap Raheem ditunda. Sebab, kesalahan identitas tersebut bisa menimbulkan masalah di kemudian hari. ’’Ada yang cacat dalam rencana eksekusi ini,’’ ujarnya.

BACA JUGA: Belum Menyerah, Australia Tawarkan Pertukaran 3 Tahanan WNI dengan 2 Bali Nine

Raheem yang sudah beberapa tahun ditahan di Lapas Madiun ternyata telah memiliki seorang kekasih. Pacar Raheem berinisial A menjelaskan, Raheem itu memang bukan nama asli.

’’Tapi, saya tidak ingin menyebutkannya,’’ ujarnya lantas terdengar menangis dalam pembicaraan melalui telepon.

Dia mempertanyakan alasan eksekusi terhadap Raheem. Padahal, pemerintah sama sekali tidak pernah mengecek perilaku lelaki asal Nigeria tersebut. ’’Cek dong di Lapas Madiun. Saking baiknya si Raheem, ada petugas lapas yang menangis karena Raheem akan dieksekusi,’’ ungkapnya.

Bahkan, dia telah berupaya menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Jakarta. Namun, apa mau dikata, upaya tersebut gagal. ’’Saya berupaya dengan cara apa pun, tapi belum menemukan solusi,’’ paparnya. (idr/dyn/bil/c5/kim)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Edan! Ongkang-ongkang Kaki, Pak Tua Ini Disetori Rp 600 Juta per Bulan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler