jpnn.com - AIRMADIDI – Gaji guru non Aparatur Sipil Negara (ASN) di Minahasa Utara (Minut), ternyata masih sangat memprihatinkan. Hingga saat ini, ada guru honor yang hanya menerima upah Rp 200 ribu setiap bulan.
Hal tersebut berbanding terbalik dengan pernyataan Kepala Dinas Pendidikan Pemuda Olahraga (Dikpora) Maximilian Tapada. Menurutnya, gaji guru non ASN sudah tembus Rp 1,5 juta per bulan. Padahal, berdasarkan laporan kepada Bupati Vonnie Anneke Panambunan, guru honor masih ada yang menerima gaji Rp200 ribu per bulan.
BACA JUGA: DJ Perempuan Itu Disikat BNN dan Satpol PP
Tokoh Pemuda Minut Hendra Lumanauw mengkritik keras sikap pemerintah yang dinilai lambat memperhatikan kesejahteraan guru.
“Bagaimana guru bisa maksimal bekerja kalau gaji mereka sangat kecil? Di Minahasa Utara masih ada guru bergaji hanya dua atau tiga ratus ribu. Itu terjadi di sekolah negeri dan swasta,” ujar Lumanauw dilansir Manado Pos (Grup JPNN) kemarin.
BACA JUGA: Terjaring Operasi Lalu Lintas, 23 Bocah Ditilang Maksimal
Salah satu guru non PNS yang dimintai keterangan mengatakan, upah tersebut sudah diterima selama bertahun-tahun tanpa ada kejelasan mengenai kenaikan.
“Untuk memenuhi kebutuhan hidup memang tidak cukup. Tapi kami bekerja mendidik anak-anak agar bisa berhasil nanti,” ujarnya.(ria/har/fri/jpnn)
BACA JUGA: Ternyata Para Gembong Narkoba Pakai Aplikasi ini agar Tidak Terlacak
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aktivis Banten Pilih Dukung Rekrutmen Pendamping Desa Lewat Seleksi
Redaktur : Tim Redaksi