Kaum Muda Harus Berani Terjun ke Dunia Politik

Rabu, 25 Oktober 2017 – 16:36 WIB
Acara “Pendidikan Etika dan Budaya Politik Dalam Rangka Mendukung Agenda Demokrasi Pemilu Serentak 2019” di Kota Pontianak, Selasa (24/10). Foto: Istimewa for JPNN.com

jpnn.com, PONTIANAK - Direktur Politik Dalam Negeri Ditjen Polpum Kemendagri Bahtiar mendorong kalangan muda untuk berani terjun ke dunia politik.

Modal untuk terjun ke dunia politik, kata Bahtiar, kemampuan diri yang didukung kesediaan dan kemauan, tanpa adanya unsur paksaan.

BACA JUGA: Perppu Ormas Disahkan, Bahtiar: Publik Jangan Khawatir

Bahtiar mengatakan hal tersebut di acara “Pendidikan Etika dan Budaya Politik Dalam Rangka Mendukung Agenda Demokrasi Pemilu Serentak 2019” di Kota Pontianak, Kalbar, Selasa (24/10). Acara digelar Direktorat Politik Dalam Negeri Ditjen Polpum.

“Pendidikan politik bagi pemilih pemula sebenarnya dimaksudkan untuk mewujudkan, setidak- tidaknya menyiapkan kader- kader yang dapat diandalkan untuk memenuhi harapan masyarakat luas. Dalam arti yang benar- benar memahami semangat yang terkandung dalam perjuangan sebagai kader bangsa,” terang doktor ilmu pemerintahan itu.

BACA JUGA: Simulasi Pemilu 2019, Pemilih Butuh Waktu Hingga 17 Menit

Ditekankan, sebagai warga negara, kaum muda harus sanggup mengabdikan diri untuk ikut serta dalam membangun negara.

“Sebagai pemula muda, peran serta dalam pembangunan dapat diwujudkan dengan upaya yang bermanfaat bagi kepentingan rakyat banyak,” di hadapan sekitar 150 orang peserta yang terdiri dari mahasiswa dan siswa sekolah serta organisasi kepemudaan.

BACA JUGA: Soedarmo: Kualitas Pemilu Bagian Proses Penguatan Demokrasi

Di tempat yang asama, Didi Sudiana, Sekretaris Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri mengatakan bahwa pendidikan politik bagi pemilih pemula sangat penting diadakan karena pemilih pemula yang baru memasuki usia hak pilih tentunya belum memiliki jangkauan politik yang luas untuk menentukan ke mana suara mereka akan dijatuhkan.

“Pentingnya pendidikan politik pemula sebagai upaya membangun kesadaran berpolitik dan memberikan pengetahuan yang memadai sehingga mereka dapat berpikir secara rasional dalam pengambilan keputusan dan penggunaan hak politik secara sadar dan rasional,” ucapnya.

Didi Sudiana menyebutkan, pada 2018 Provinsi Kalimantan Barat menyelenggarakan pilkada serentak yaitu pilgub dan lima pilkada tingkat kabupaten/kota.

“Ini momentum penting bagi pemilih muda semua yang ada di sini untuk mengenal para calon pemimpin yang tidak hanya memiliki kapasitas dan integritas sebagai tokoh tapi juga memiliki visi dan misi dalam memajukan pembangunan nasional,” pungkasnya. (sam/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Direktur Poldagri: Rencana Pembangunan Pusat-Daerah tak Nyambung


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler