jpnn.com, MEDAN - Anggota DPR Effendi MS Simbolon mengatakan, masyarakat Sumatera Utara khususnya kalangan muda menginginkan Provinsi Sumut dipimpin orang yang berkarakter dan berwibawa.
"Berdasar hasil diskusi para tokoh anak muda di Sumut tadi bahwa Sumut menginginkan pemimpin yang berkarakter, berwibawa, punya harga diri, punya jati diri dan komitmen," kata Effendi MS Simbolon usai menghadiri dialog Interaktif dan Pemuda Sumatera Utara yang bertema Quovadis Pembangunan Sumatera Utara di Kafe Ulos, Medan.
BACA JUGA: Pengin Maju Pilgub Sumut Lagi, Effendi Simbolon Incar Anak Buah Hary Tanoe
Dialog dihadiri perwakilan beberapa ormas kepemudaan antara lain FKPPI, Cipayung Plus, GMNI, HMI, IMM, dan sejumlah wartawan senior.
Lebih lanjut Effendi Simbolon mengatakan, aspirasi yang berkembang dalam diskusi juga menekankan mengenai pentingnya sosok pemimpin Sumut yang jauh dari perilaku korupsi, mampu memberikan pelayanan, dan mengembalikanhak-hak masyarakat yang selama ini terampas.
BACA JUGA: Koalisi dengan PKS, Gerindra Belum Pastikan Usung Gus Irawan
“Aspirasi dan tanggapan peserta yang hadir menggambarkan kekecewaan terhadap pemimpin yang belum bisa mengakomodir kepentingan rakyat. Hasil diskusi ini akan kami serap dan dilaporkan ke pimpinan nantinya," ucapnya.
Pembicara lain lain, Ketua Umum GM FKPPI Hans Silalahi, menyebut Sumut merupakan barometer politi nasional, sekaligus miniaturnya Indonesia.
BACA JUGA: Dukungan Golkar untuk Tengku Erry Bikin NasDem Serba Salah
Karena itu, lanjutnya, tidak heran jika pemerintah menempatkan 10 proyek strategis nasional di provinsi yang memiliki 1,1 juta hektare lahan kelapa sawit ini. Sayangnya, pelibatan masyarakat masih kurang.
"Berdasar undang-undang nomor 23 tahun 2016 tentang 10 proyek strategis, respons pembangunan masyarakat tidak ada. Kenapa? Masyarakat seolah tidak mau tahu," ucapnya, dalam diskusi kemarin.
Dengan kondisi demikian, lanjutnya, pembangunan karakter mesti dijadikan prioritas yang utama. Menurut dia, yang mampu melakukan pembangunan karakter hanyanya pemimpin yang juga berasal dari Sumut. "Kalau orang luar Sumut, kurang rasa memilikinya," sebutnya.
Suara yang muncul di diskusi itu juga menekankan mengenai pentingnya pembangunan Sumut menempatkan sektor pendidikan sebagai agenda utama.
Sementara, Bintor Simanjuntak dari GMNI menilai, hal yang tak kalah penting adalah menciptakan birokrasi yang bersih.
"Birokrasi harus dibersihkan, baru bicara pembangunan,” cetusnya. (rls/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Golkar Targetkan Sapu Bersih Seluruh Pilkada di Sumut
Redaktur & Reporter : Soetomo