Kaum Perempuan Harus Bisa jadi Agen Hijau Selamatkan Bumi

Selasa, 18 Desember 2018 – 17:00 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya dan Menlu Retno LP. Marsudi. Foto: Humas KLHK

jpnn.com, JAKARTA - Paguyuban Pimpinan Tinggi Perempuan Indonesia, menyelenggarakan Peringatan Hari Ibu tahun 2018 di Balai Kartini, Jakarta pada (18/12).

Menteri LHK, Siti Nurbaya hadir mewakili Ibu Negara, Iriana Joko Widodo pada acara ini. Peringatan Hari Ibu yang diselenggarakan, mengambil tema Perempuan Four Point O (4.0).

BACA JUGA: Masyarakat Adat Jambi Turut Nikmati Perhutanan Sosial

Dalam sambutan Ibu Iriana Joko Widodo yang dibacakan oleh Menteri Siti, menerangkan bahwa perempuan Indonesia dituntut untuk lebih peka dan peduli terhadap setiap detik perkembangan zaman, sehingga siap untuk memberikan solusi dan kontribusi terbaik bagi bangsa Indonesia.

Kepekaan dan kepedulian terhadap sesama berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong dalam kegiatan positif, harus terus dipertahankan dan digelorakan kembali sebagai bagian dari rutinitas kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA: Ke Taman Hutan Kota Jambi, Menteri Siti Nurbaya Terbayang..

Hal ini bisa dimulai dari Keluarga, Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW), sampai komunitas organisasi yang lebih besar lagi, termasuk dalam birokrasi pemerintahan.

Perempuan pada saat ini berperan besar, baik sebagai pribadi, istri, ibu, serta warga negara yang berkewajiban mendidik generasi penerus.

BACA JUGA: Infografis: Inilah Skema Capaian Perhutanan Sosial

Perempuan Indonesia juga harus bisa mengambil bagian dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Hal lain yang harus menjadi fokus kepedulian segenap kaum perempuan adalah tentang kondisi alam Indonesia yang mulai rusak dan tandus dan menjadi penyebab gejala pemanasan global.

Harapan ke depan, mulai saat ini seluruh perempuan Indonesia bisa menjadi agen-agen penghijauan alam di lingkungannya masing-masing dan ikut melestarikan alam Indonesia sebagai warisan anak cucu generasi penerus bangsa.

Berada dalam era digitalisasi atau era Four Point O (4.0) yang serba canggih, memberikan peluang bagi seluruh perempuan Indonesia untuk lebih mudah memberikan kontribusinya bagi kemajuan bangsa melalui akses internet, media sosial, smartphone serta jaringan multimedia lainnya.

Namun, penggunaannya harus tetap bijak, khususnya untuk hal-hal yang positif, edukatif dan bersifat membangun.

Menteri Siti juga menjelaskan kaitan perempuan dengan era digital 4.0, dirinya menerangkan bahwa konektivitas menjadi penting.

Pemahaman dari suatu permasalahan sangat penting, agar mendapat solusi dan kemudian dikampanyekan dengan dukungan pengetahuan dan kebijakan pemerintah.

Menteri Siti pada kesempatan ini juga berpesan agar Ibu-ibu Perempuan Indonesia untuk memberikan pemahaman kepada anak-anaknya terkait pentingnya menjaga lingkungan.

Menurut Menteri Siti, dapat dimulai dengan memberikan contoh bagi anak-anaknya, seperti menanam pohon di lingkungan sekitar.

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Megawati Soekarno Putri, Presiden Republik Indonesia ke-5, yang memberikan pidato kunci. Pada Pidatonya, Ibu Mega bercerita tentang perjuangan Ibunya, Fatmawati yang terkenal dengan perannya menjahit bendera Indonesia.

"Dahulu pada masa penjajahan Jepang, sangat sulit sekali mencari kain berwarna merah, kalau ketahuan bisa ditangkap," cerita Ibu Mega.

Berdasarkan cerita tersebut, Ibu Mega berpesan kepada semua perempuan untuk percaya diri dan tidak takut.

Selain itu, Ibu Mega juga berpesan agar perempuan Indonesia pada saat sekarang ini untuk berani menyarankan suara batinnya, sesuai dengan logika dan rasionalnya.

Peringatan Hari Ibu kali ini, panitia juga menyelenggarakan talkshow yang menghadirkan menteri-menteri perempuan dari Kabinet Kerja. Menteri yang hadir adalah Menteri LHK, Siti Nurbaya, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, dan Menteri Kesehatan, Nila F. Moeloek.(adv/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Presiden Ingatkan Izin Perhutanan Sosial Bisa Dievaluasi


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler