Kawasan Industri di Jatim Masih Sangat Menjanjikan

Senin, 08 Juli 2019 – 10:44 WIB
Ilustrasi kawasan industri. Foto: Yudhi Dwi Anggoro/Radar Gresik/JPNN

jpnn.com, SURABAYA - Jawa Timur (Jatim) memiliki potensi lahan seluas 31.784 hektare di sejumlah wilayah yang dapat dikembangkan menjadi area kawasan industri.

Kepala Bidang Pengembangan Industri dan Perdagangan Disperindag Jatim Saiful Jasin mengatakan, hingga saat ini total kawasan industri existing baru ada sekitar 4.097 hektare.

BACA JUGA: Hambatan Utama Industri Alas Kaki

Kawasan industri itu di antaranya Java Integrated Industrial Port Estate (JIIPE) seluas 1.761 hektare, Kawasan Industri Gresik (KIG) 140 hektare, Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) 248 hektare, Sidoarjo Industrial Estate Brebek seluas 87 hektare.

BACA JUGA: Kontribusi Pajak UMKM Belum Signifikan

BACA JUGA: Industri Manufaktur Kalah dari Vietnam, Pengusaha Minta Kemudahan Regulasi

Ada juga di Ngoro Industrial Park (NIP) seluas 500 hektare, Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) 534 hektare, dan Safe N Lock Eco Industrial Park 307 hektare.

Oleh sebab itu, pemerintah dan pengembang akan terus menyediakan kawasan industri, terutama daerah-daerah potensi di luar ring satu yang memiliki UMK lebih rendah sehingga diharapkan bisa memiliki daya saing.

BACA JUGA: 2 Kendala Utama Industri Manufaktur

Adapun kawasan industri yang sedang digarap dan ditawarkan ini di antaranya berada di Gresik yakni KI Agroindustri Gresik Utara 4.300 hektare dan KI Salt Lake 285 hektare.

Sementara itu, di Jombang ada Kawasan Industri Ploso seluas 800 hektare serta Kawasan Industri Mojokerto seluas 10.000 hektare.

"Di Tuban juga ada ekspansi pengembang PT Kawasan Industri Gresik seluas 300 hektare, di Lamongan ada Kawasan Industri Maritim 400 hektare, serta Kawasan Industri Wongsorejo (KIW) seluas 480 hektare di Banyuwangi," tuturnya.

Menurutnya, investasi manufaktur yang saat ini dibutuhkan oleh Jatim adalah industri pengolahan barang modal, komponen dan bahan penolong.

Pasalnya, selama ini impor bahan baku di Jatim masih sangat tinggi.

"Potensi daerah yang cocok untuk pengembangan industri bahan baku ini bisa Surabaya, Malang, Kediri, Gresik dan Mojokerto," imbuhnya.

Sementara itu, industri berbasis agro seperti pengolahan daging dan susu lebih cocok dibangun di Pasuruan, Malang, Sumenep, Bangkalan, Pamekasan, Tulungagung, Blitar, Batu, Kediri, dan Probolinggo.

Saiful menambahkan, tahun ini Pemprov Jatim menargetkan industri manufaktur bisa tumbuh 7,5 persen dari realisasi tahun lalu sekitar tujuh persen.

 Pihaknya meyakini bisa mencapai target lantaran saat ini Jatim sudah memiliki infrastruktur yang menunjang.

Mulai adanya akses jalan tol baru hingga ketersediaan pasokan listrik yang terus dikembangkan PLN. (sb/cin/jay/nur)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dorong Pengembangan Kehidupan Sosial, Penguin Indonesia Gandeng DMI Jatim


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler