AMURANG -- Niat baik Bupati Minahasa Selatan (Minsel) Christiany Eugenia Paruntu tercoreng ulah anak buahnya sendiriProgram kawin massal yang tujuannya antara lain meringankan beban kalangan tidak mampu, nyatanya dimanfaatkan oknum-oknum pegawai Dinas Catatan Sipil (Discapil), dengan menarik pungutan liar (pungli) hingga Rp200 ribu per kepala keluarga.
Tak pelak, kabar adanya pungli itu membuat Bupati Christiany Eugenia Paruntu langsung meradang
BACA JUGA: Jalan Salib ala Petani Magelang
Bupati perempuan pertama di Minsel ini langsung meminta supaya dilakukan penyelidikan"Saya akan tindak tegas
BACA JUGA: Korban NII Diajari Tipu Orang Tua
Harusnya cara-cara seperti ini tidak terjadi, sebab sudah diwanti wanti kawin massal untuk warga yang kurang mampu tidak ada biaya atau gratis," tegas Paruntu seperti diberitakan Manado Post (Grup JPNN)Bahkan, agar pelakunya cepat tertangkap, Paruntu meminta bantuan wartawan
BACA JUGA: Wacana dari Mendagri Picu Keresahan di Kepri
"Makanya saya minta bantuan juga dari wartawan untuk cari tahuJika benar itu terjadi, maka saya akan beri sanksi tegas," janjinya.Kadis Capil Drs J Sandag sendiri menyatakan akan mencari tahu oknum yang sengaja meraik biaya pada masyarakatSebab menurutnya, program kawin
massal dilakukan dengan tidak dipungut biaya apapun"Kalau kedapatan pegawai di Discapil maka kami langsung tindak," pungkasnya.
Berdasarkan pengakuan salah seorang peserta kawain massal, pungli yang diminta oknum itu besarnya Rp200 ribu, yang katanya untuk biaya administrasiHal yang sama disebutkan sejumlah pengantin kawin massa yang mengaku dari kecamatan SinonsayangSambil meminta nama mereka tak ditulis di berita, para pengantin baru ini mengaku memang tidak ada bebanMeski begitu mereka mempertanyakan program tersebut yang sebelum-sebelumnya dikatakan gratis(vif/lee/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemkot Palembang Perketat Pemantauan Kualitas Udara
Redaktur : Tim Redaksi