KBM SMPN 21 Surabaya Kembali Normal setelah Kebakaran

Rabu, 08 Agustus 2018 – 18:03 WIB
Aktivitas siswa SMPN 21 sudah mulai normal kembali. FOTO : Jawa Pos

jpnn.com, SURABAYA - Setelah terbakar pada Senin (6/8) lalu, kegiatan belajar-mengajar (KBM) di SMPN 21 Surabaya kembali berlangsung normal. Hal itu sesuai janji Kepala SMPN 21 Surabaya Chamim Rasyidi Irsyad. Tiga kelas yang terkena dampak kebakaran dipindahkan. 

Chamim menyatakan, tiga ruangan yang terkena dampak adalah 48, 47, dan 51. Ruangan tersebut digunakan kelas IX J, VIII I, dan VIII J. Ketiganya dipindahkan ke ruangan lain untuk sementara. Kelas IX J menempati laboratorium multimedia. Lalu, kelas VIII I menempati laboratorium IPA. Kelas VIII J dipindahkan ke ruang laboratorium komputer 6. 

Ruang laboratorium maupun multimedia berbeda dengan ruang kelas. Tempat duduknya juga berbeda. Perangkat tambahan memenuhi ruangan tersebut. Chamim meminta perangkat itu diamankan dulu. ''Komputer kami simpan agar meja bisa digunakan untuk belajar,'' katanya. 

Siswa yang sebelumnya histeris melihat kebakaran pada Senin (7/8) juga mengikuti pelajaran dengan normal. Tidak tampak rasa takut pada raut wajah mereka. KBM di ruangan baru tersebut berlangsung seperti biasa. 

Chamim memerinci, SMPN 21 memiliki 52 ruangan. Jumlah itu sudah termasuk aula. Dari seluruh ruangan tersebut, hanya 33 yang digunakan kelas. Sisanya dimanfaatkan untuk laboratorium, ruang kesehatan, dan tata usaha.

''Karena itu, kami yakin kegiatan belajar-mengajar tetap bisa berlangsung normal,'' ungkapnya. 

Kemarin tim laboratorium forensik (labfor) masih memeriksa tempat kejadian perkara (TKP). Mereka menggelar penyelidikan untuk menentukan penyebab kebakaran tersebut. 

Area yang terbakar maupun terdampak diperiksa. Dugaan sementara, penyebab kebakaran adalah arus pendek. Namun, tim labfor belum berani memastikannya. ''Kami akan diinformasikan setelah penyelidikan selesai,'' ucapnya. 

Hari ini giliran tim perlengkapan dinas pendidikan yang akan turun ke lapangan. Mereka menginventarisasi kerugian di sekolah tersebut. Biasanya, kerusakan di lembaga pendidikan mendapat ganti rugi. Chamim akan memfasilitasi tim mengecek lapangan. Recovery ditetapkan setelah proses pemeriksaan dan pembersihan oleh tim selesai. 

Kebakaran itu menyebabkan dua ruang laboratorium komputer, 80 PC, dan 2 komputer server terbakar. Selain itu ada tiga ruangan yang terdampak. Saat kebakaran terjadi, seluruh siswa SMPN 21 dipulangkan. Tidak ada korban jiwa, hanya kerugian materiil yang mencapai ratusan juta rupiah. (riq/c20/ano)

BACA JUGA: Musala Baitul Muttaqin, Potret Keajaiban di Tengah Kebakaran

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ruko Terbakar, Seorang Pemuda Tewas Terpanggang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler