KBRI : RI - Malaysia Saling Klaim di Camar Bulan

Kesepakatan Perbatasan Masih di Meja Perundingan

Senin, 10 Oktober 2011 – 05:14 WIB

JAKARTA - Hubungan Indonesia dan Malaysia kembali memanasTepatnya, setelah muncul kabar dari anggota Komisi I DPR jika Malaysia telah mencaplok wilayah Indonesia, di Dusun Camar Bulan, Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas

BACA JUGA: KPK Cium Aroma Uang dalam Remisi Koruptor

Pemerintah dan KBRI di Kuala Lumpur akan menggali kebenaran ulah nakal negeri Jiran tersebut.

Juru Bicara KBRI di Kuala Lumpur Suryana Sastradireja saat dihubungi kemarin (9/10) menuturkan isu pencaplokan atau kejahatan perbatasan tidak bisa didiamkan saja
"Harus cepat-cepat di-cross check

BACA JUGA: KPK Dalami Transaksi Mencurigakan Anggota Banggar

Supaya segera tuntas," tandasnya
Upaya klarifikasi ini dilakukan dari dua jalan

BACA JUGA: UU Ormas Dianggap Tak Sesuai Lagi



Suryana menuturkan, pihak KBRI akan mengirim surat ke pemerintah Malaysia untuk menanyakan apakah ada upaya menyerobot lintas batas di Dusun Camar BulanDi dalam negeri sendiri, pemerintah juga mengecek ke Pemkab Sambas hingga ke tentara yang menjaga perbatasan.

Menurut Suryana, jika hasil klarifikasi ini menunjukkan dengan bukti-bukti akurat jika telah terjadi upaya penyerobotan, Indonesia bisa menyerang Malaysia sehingga penyerobotan tidak terulang lagiSebaliknya, jika kabar ini tidak benar, Indonesia harus diam"Sebelumnya banyak kabar pencaplokan oleh Malaysia, tapi ujung-ujungnya Indonesia sendiri yang malu karena tidak terbukti," paparnyaSuryana tidak ingin kejadian ini terulang.

Dia lantas menuturkan, baik Indonesia maupun Malaysia saling overlapping ketika mengklaim titik perbatasan di kawasan Dusun Camar BulanDusun yang letaknya di ujung utara Kecamatan Paloh ini, langsung berbatasan dengan Sarawak Malaysia

Menurut Suryana, pihak Indonesia mengklaim jika seratus persen Dusun Camar Bulan adalah milik IndonesiaSebaliknya, pihak Malaysia mengklaim ada sebagian kecil wilayah di Dusun Camar Bulan yang menjadi hak merekaSuryana menegaskan, dari seratus persen wilayah perbatasan darat di Kalimantan belum seluruhnya tuntas

Nah, Suryana menuturkan, upaya diplomatik untuk menuntaskan persoalan perbatasan khusus di Dusun Camar Bulan masih terus berlangsungJadwal rembukan selanjutnya bakal digelar di Malaysia pada 16-18 Oktober depanSuryana berharap, persoalan perbatasan di Dusun Camar Bulan bisa segera tuntas, sehingga tidak memunculkan isu-isu yang bisa merenggangkan hubungan Indonesia dengan Malaysia.

Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Michael Tene menuturkan, secara hukum sejatinya keberadaan Dusun Camar Bulan sudah final milik IndonesiaTepatnya, setelah ada MoU antara Indonesia dengan Malaysia pada 1978 silam

Tapi, kata Tene, ada wilayah sekitar 1,5 kilometer dari patok perbatasan Indonesia dan Malaysia di Dusun Camar Bulan yang patok perbatasan yang masih diperdebatkan"Apalagi ada patok-patok perbatasan yang rusak," katanya.

Selain di wilayah Dusun Camar Bulan, Tene juga mengatakan titip perbatasan yang rawan sengketa adalah di perairan Tanjung DatuLokasi keduanya, kata Tene, masih berdekatanMenurut Tene, ada tiga ketentuan perbatasan yang ditetapkan khusus di kawasan perariran atau lautYaitu, batas landas kontinen, batas laut wilayah, dan batas zona ekonomi eksklusif (ZEE).

Dari ketiga ketentuan perbatasan tersebut, Tene mengatakan batas landas kontinen di Teluk Datu sudah disepakati antara Indonesia dan MalaysiaSementara untuk batas laut wilayah dan batas ZEE masih terus dirembuk dalam meja perundingan"Batas-batas tiga aspek itu harus final duluJika ada yang kurang, perbatasannya belum komplit," katanyaDiharapkan, pembahasan batas di Tangjung Datu ini bisa tuntas(wan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Enam Gunung Berapi Berstatus Siaga


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler