Kebahagiaan Presiden Jokowi Bertemu Ratusan Ulama Aceh

Jumat, 14 Desember 2018 – 15:45 WIB
Presiden Joko Widodo dalam pertemuan dengan para ulama di Banda Aceh, Jumat (14/12). Foto: Biro Pers Setpres

jpnn.com, BANDA ACEH - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah melakukan kunjungan kerja di Nangroe Aceh Darussalam (NAD), Jumat (14/12). Presiden yang beken disapa dengan panggilan Jokowi itu mengawali agenda dalam kunjungan kerjanya dengan bersilaturahmi bersama para ulama se-Provinsi NAD di Banda Aceh.

Presiden Jokowi pada kesempatan itu mengaku merasa senang bisa berkumpul dengan para ulama. "Alhamdulillah saya berbahagia sekali pagi hari ini saya bisa bersilaturahmi dengan yang mulia para ulama," ujarnya.

BACA JUGA: Jokowi: Proses Kadang Pahit, Kadang Sakit

Di hadapan 105 ulama dari berbagai wilayah di NAD hadir pada pertemuan itu, Presiden Jokowi juga menyinggung soal Rancangan Undang-Undang (RUU) Pesantren dan Pendidikan Keagamaan. Menurutnya, pemerintah berkomitmen agar RUU ini bisa diselesaikan secepatnya.

"Ini memang pemerintah terus mendorong agar bisa diselesaikan karena itu adalah sebuah payung hukum besar," kata Jokowi.

BACA JUGA: Azyumardi Azra: Ulama Jangan Umbar Kebencian

Mantan gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan, ada tujuan jangka panjang melalui RUU Pesantren dan Pendidikan Keagamaan. Yakni membangun sekaligus mengembangkan pendidikan pesantren dan keagamaan di tanah air.

Berdasarkan data yang diterima Presiden Jokowi, saat ini jumlah pondok pesantren di Indonesia mencapai 28 ribu. Mantan wali kota Solo itu menjelaskan, RUU tersebut jika sudah diberlakukan akan menjadi payung hukum bagi pemerintah dalam mengalokasikan anggaran guna menunjang kegiatan di pondok pesantren.

BACA JUGA: Jokowi Minta Pendamping PKH Dikirim ke Luar Negeri

“Apabila negara ingin memberikan anggaran kepada pondok pesantren, baik dalam rangka pembangunan pondok, baik, misalnya, untuk guru-guru ngaji yang ada di dalam pondok,” tuturnya.

Selain membahas RUU Pesantren, pertemuan itu juga mendiskusikan sejumlah masalah kebangsaan. Antara lain tentang pentingnya Islam wasatiyyah atau jalan tengah yang dibahas pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Ulama dan Cendekiawan Muslim Dunia di Bogor pada Mei 2018 lalu.

“Kalau kami lihat, hampir semua negara yang hadir saat itu mengamini bahwa Islam Wasatiyyah adalah adalah sebuah jalan yang baik bagi kita semuanya,” kata Jokowi yang didampingi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Sofyan Djalil, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, serta Staf Khusus Presiden Abdul Ghofar Rozin itu.(fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Target 15,6 Juta KK Miskin Dapat PKH pada 2020


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler