Kebakaran di Rusia Ganggu Penerbangan

Senin, 09 Agustus 2010 – 17:17 WIB

MOSKOW - Kebakaran hutan di Rusia tak hanya membuat warga negeri beruang merah itu sengsara karena rumah dan hunian ludes terbakarKini, asap yang ditimbulkan oleh kebakaran hutan itu sudah mengganggu lalulintas udara di Rusia.

Dikutip dari Euronews, pejabat bandara di Moskow telah mengeluarkan peringatan bahwa penundaan dan pembatalan penerbangan bisa bertambah buruk dan memiliki dampak internasional akibat asap tebal yang terus menyelimuti ibukota Rusia itu.

Para penumpang bahkan dilaporkan sudah putus asa dengan penundaan dan pembatalan jadwal penerbangan

BACA JUGA: Julia Gillard Usung Isu Nasib Aborigin

Kebakaran hutan di Rusia kali ini merupakan yang terburuk skeligus memperparah kondisi di Rusia yang sedang berada dalam musim panas.

"Saya telah duduk di sini sejak kemarin," kata salah seorang penumpang wanita
"Saya marah

BACA JUGA: Diragukan Menyodomi, Pemuda Iran Terancam Dieksekusi

Tidak mungkin, mereka menggabungkan penerbangan, mereka memisahkan penerbangan
Tidak jelas apa yang terjadi," kata si penumpang menuding otoritas bandara.

Setidaknya, 52 orang tewas dan puluhan lainnya dirawat di rumah sakit karena kebakaran

BACA JUGA: Presiden Paraguay Terserang Kanker

Orang-orang yang sakit dan lemah merupakan warga yang paling berisiko terjangkit masalah pernapasanSementara warga Moskow dihimbau untuk tetap tinggal di rumah.

Lebih dari 120 tempat ber-AC "anti-asap" telah dibuka di ibukota Rusia itu untuk memberikan kesempatan kepada para penduduk lansia mendapatkan udara segarSelama beberapa minggu terakhir ini, kebakaran sebagian besar daerah Rusia di wilayah tengah dan barat telah menghanguskan area seukuran Luksemburg, sekaligus mengakibatkan kekeringan terburuk selama 50 tahun terakhir.

Lebih dari 2.000 rumah hancurNamun hanya ada sedikit klaim asuransi lantaran hanya tujuh persen dari penduduk Rusia yang mengasuransikan properti mereka.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lelang Keperawanan di Internet, Laku Rp 2,8 miliar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler