jpnn.com - PEKANBARU - Bukti bahwa bencana asap di Riau disengaja makin kuat. Aparat mendapatkan fakta bahwa di beberapa titik sekitar lokasi kebakaran lahan dan hutan terdapat pondok-pondok yang baru dibangun. Diduga, pondok-pondok tersebut menjadi tempat tinggal sementara para pembakar lahan dan hutan.
Pondok-pondok pembakar hutan itu ditemukan di cagar biosfer (ekosistem asli) Giam Siak Kecil, Bukit Batu di Kab Bengkalis, dan Taman Nasional Tesso Nello. Kebakaran di cagar biosfer sangat parah. Asap tebal menyebar ke Kota Pekanbaru, Bengkalis, Siak, dan Meranti. Indeks standar pencemaran udara (ISPU) di Bengkalis tercatat 250 dan di Duri Field 500, artinya sudah pada tingkat berbahaya.
BACA JUGA: Wajibkan Seluruh PSK Ikut Pelatihan
Saat ini Polda Riau bersama PPNS Kemenhut, KLH, dan Kementan menyidik 31 kasus yang melibatkan 26 tersangka dalam kasus bencana asap tersebut. Mereka dituding membakar lahan sehingga mengakibatkan bencana asap.
Hingga saat ini kebakaran lahan dan hutan di Riau makin parah. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, jarak pandang di Kota Pekanbaru kurang dari 800 meter. Bahkan di Pelalawan hanya 400 meter. Akibatnya, penerbangan dari dan ke Riau ditutup demi keselamatan.
BACA JUGA: Pesawat tanpa ALS Dilarang Terbang di Riau
Hanya pesawat terbang yang memiliki automatic landing system (ALS) yang diizinkan terbang. “Seharian tadi hanya pesawat Garuda Indonesia yang terbang karena punya ALS,” terang Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Sabtu (1/3).
Setidaknya ada 24 penerbangan dari dan ke Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, yang dibatalkan karena asap. (byu/c9/kim)
BACA JUGA: Anjing Liar Gigit 8 Warga
BACA ARTIKEL LAINNYA... Diduga Dikorup, Truk Sampah Melaju Ke Meja Hijau
Redaktur : Tim Redaksi