Wajibkan Seluruh PSK Ikut Pelatihan

Rencana Penutupan Lokalisasi Dolly-Jarak

Minggu, 02 Maret 2014 – 05:42 WIB

jpnn.com - SURABAYA - Lokalisasi Dolly dan Jarak di Surabaya ditutup secara bertahap dan smooth. Dengan begitu, munculnya gejolak penolakan rencana penutupan lokalisasi terkenal tersebut bisa berkurang.

Setelah program pendampingan dai, Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya akan mengadakan pelatihan bagi PSK dan mucikari. Pelatihan itu dimulai bulan ini. Program pelatihan tersebut sudah disosialisasikan kepada seluruh ketua RW di Dolly dan Jarak.

BACA JUGA: Pesawat tanpa ALS Dilarang Terbang di Riau

“Sudah kami kumpulkan. Intinya, mereka harus mendukung rencana penutupan Dolly dan Jarak,” jelas Kabid Rehabilitasi Sosial (Rehabsos) Dinsos Surabaya Dedy Sosialisto.

Karena itu, dinsos juga meminta para ketua RW untuk mendata materi pelatihan yang diinginkan PSK dan mucikari. Dedy menyebutkan bahwa dinsos sudah menyediakan tiga jenis pelatihan. Yakni, tata boga, handicraft, dan penjahitan kreatif.

BACA JUGA: Anjing Liar Gigit 8 Warga

Setiap pelatihan maksimal diikuti 300 orang PSK. “Seluruh PSK wajib ikut pelatihan. Total, terdapat 900 PSK yang menjalani pelatihan tersebut,” ungkapnya.

Dedy menuturkan, pelatihan itu masih sebatas usul. “Masih belum fixed,” katanya. Nanti PSK berhak meminta pelatihan yang cocok bagi dirinya. Usul itu akan diserahkan kepada ketua RW, lalu diteruskan ke kelurahan dan disampaikan kepada dinsos.

BACA JUGA: Diduga Dikorup, Truk Sampah Melaju Ke Meja Hijau

Untuk pelatihan, dinsos bakal melibatkan tenaga profesional. Pelatihan akan di-handle langsung oleh perusahaan dan berlangsung selama empat bulan. Dedy mengungkapkan bahwa sudah ada beberapa perusahaan besar di wilayah Surabaya yang menyatakan ikut serta.

Selain perusahaan, dinsos mengajak lembaga pelatihan untuk mengajar para PSK tersebut. “Jadi, ketika dilatih, mereka akan mahir,” ujarnya.

Berdasar data yang dihimpun, jumlah PSK yang bakal dilatih itu tidak sesuai dengan total perempuan harapan di Dolly dan Jarak. Total, ada 1.022 PSK di dua lokalisasi tersebut. Perinciannya, 486 di Jarak dan 594 di Dolly.

Dedy menegaskan, data itu masih belum fix. Sebab, data tersebut merupakan data lama. “Kini sudah banyak PSK yang pulang ke kampung halaman atau meninggal,” paparnya.

Seusai pelatihan, dinsos akan menutup lokalisasi Dolly dan Jarak secara permanen. PSK dari luar Surabaya bakal dipulangkan. Disinggung mengenai opsi pemulangan setelah pelatihan, Dedy belum bersedia bersuara. Selama ini opsi pemulangan tidak berjalan efektif karena belum ada dukungan dari daerah lain yang menjadi asal PSK. “Saya khawatir jika mereka kembali lagi,” tuturnya.

Selain itu, hanya sedikit perempuan harapan yang ingin pulang. Sebab, mereka enggan menjadi omongan di kampung halamannya lantaran menjadi bekas penjaja seks. ''Sebisa mungkin kami akan latih. Lalu, kami beri bantuan modal agar mereka bsia membuka usaha. Atau, ada perusahaan yang mau menerima mereka,'' terang Dedy.

Menurut data yang dihimpun, PSK di lokalisasi Dolly paling banyak berasal dari Batang, yakni, 70 orang. Setelah itu ada 64 PSK asal Malang, Indramayu (59), dan Pasuruan (32). PSK di Jarak paling banyak berasal dari Malang dengan jumlah 60 orang, Jember (42), Surabaya (35), dan Lumajang (25). (aph/c14/ai)

BACA ARTIKEL LAINNYA... BPOM Musnahkan 1.716 Kosmetik Ilegal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler