jpnn.com, KAMEROVO - Rusia berkabung hari ini. Presiden Vladimir Putin mendeklarasikan keputusan tersebut kemarin (27/3) setelah kebakaran hebat yang melanda pusat perbelanjaan Winter Cherry, Kemerovo, merenggut 64 nyawa Minggu malam (25/3). Putin berjanji mengusut insiden itu sampai tuntas.
”Apa yang sebenarnya terjadi? Itu bukan perang. Itu juga bukan ledakan metana yang tak bisa diantisipasi seperti di tambang batu bara. Orang-orang datang ke sana untuk bersantai. Anak-anak juga,” kata Putin di hadapan para petinggi pemerintah sebagaimana dilansir Reuters.
BACA JUGA: Sudah 24 Negara Usir Diplomat Rusia
Kemarin pemimpin 65 tahun tersebut memimpin rapat terbatas, khusus membahas kebakaran yang baru bisa diatasi pada Senin pagi (26/3) itu.
Lebih dari 6.000 personel pemadam kebakaran berusaha keras menjinakkan si jago merah sejak Minggu sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Upaya mereka baru membuahkan hasil setelah sekitar 17 jam.
BACA JUGA: Amerika Ikut Usir Diplomat, Rusia Makin Terpojok
Dari 64 korban tewas, sebanyak 41 korban adalah anak-anak. Fakta itu membuat publik Rusia berang. Kemarin massa turun ke jalan dan meluapkan amarah mereka kepada pemerintah.
Ratusan warga yang kemarin berkumpul di pusat kota menuntut Wali Kota Kemerovo Ilya Seredyuk mengundurkan diri. Mereka menganggap politikus perempuan itu telah gagal menjamin keamanan dan keselamatan warga.
BACA JUGA: Bakar Rumah Ortu Sendiri, setelah Itu Ajak Istri Berindehoi
Selain menewaskan 64 orang, tragedi Minggu malam tersebut mengakibatkan sedikitnya 85 orang hilang. Itu berdasar catatan warga. Tapi, versi pemerintah, korban yang hilang hanya belasan.
Setelah meletakkan karangan bunga di Kemerovo, Putin menegaskan bahwa kebakaran di pusat perbelanjaan tersebut adalah tindakan kriminal.
Karena itu, siapa pun yang bertanggung jawab atas insiden tersebut bakal dijerat dengan pasal pidana. ”Bagaimana semua ini bisa terjadi?” katanya dengan nada tinggi.
Kemarin polisi memaparkan hasil investigasi awal atas tragedi yang menyedot perhatian dunia tersebut. Fakta-fakta menyedihkan bermunculan.
”Pintu keluar darurat tidak bisa dibuka karena terhalang sesuatu. Sistem informasi yang bisa menyiarkan pengumuman kepada pengunjung mal dimatikan. Alarm rusak. Sebagian besar anak terkunci di area bioskop.” Demikian bunyi laporan kepolisian. (hep/c17/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 7 Rumah di Kramat Pulo Ludes Terbakar
Redaktur & Reporter : Adil