jpnn.com - BANDA ACEH - Badan Penanggulangan Bencana Aceh menyatakan dua unit rumah warga di Kabupaten Aceh Selatan, Aceh, terbakar, Jumat (24/2).
Kebakaran itu mengakibatkan satu kepala keluarga harus mengungsi ke rumah kerabatnya.
BACA JUGA: Derita Pak Haris, Rumah Terbakar Habis, Tetapi Tetap Bersyukur
Kepala Pelaksana BPBA Ilyas melalui Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalpos-PB) di Banda Aceh menjelaskan kebakaran rumah penduduk tersebut terjadi di Gampong Hilir, Kecamatan Tapaktuan, Aceh Selatan, sekitar pukul 09.20 WIB.
Kondisi api cepat membesar karena rumah tersebut konstruksi kayu.
BACA JUGA: Polisi Mendalami Hasil Investigasi Kebakaran Lahan 5 Hektare di Kubu Raya Kalbar
Setelah menerima informasi dari masyarakat, BPBD Aceh Selatan langsung mengerahkan sejumlah petugas bersama dua armada pemadam kebakaran (damkar) ke lokasi kejadian untuk pemadaman.
“Kondisi terakhir api sudah dipadamkan oleh tim pemadam kebakaran BPBD Aceh Selatan,” kata Ilyas.
BACA JUGA: Innalillahi, Ibu Rumah Tangga Terpanggang Saat Kebakaran Rumah
Akibat kebakaran itu, dua unit rumah warga rusak berat. Satu unit milik Muhammad Din (54) dengan tiga orang tanggungan.
Satu lagi milik Anhar Rani (52) dengan empat orang tanggungan.
“Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Pengungsi satu kepala keluarga yang mengungsi ke rumah saudaranya,” katanya.
Dia mengatakan bahwa penyebab kebakaran masih dalam proses penyelidikan pihak yang berwajib.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa saat ini Aceh sudah memasuki musim kemarau, sehingga masyarakat perlu mewaspadai munculnya titik panas yang dapat menyebabkan kebakaran hutan dan lahan maupun pemukiman.
“Sebenarnya kita ini sudah memasuki musim kemarau. Jadi, perlu diwaspadai kebakaran baik pemukiman maupun hutan,” kata Koordinator Data dan Informasi BMKG Kelas I Sultan Iskandar Muda Aceh Besar Zakaria Ahmad.
Selama musim kemarau, kata dia, tentu kondisi cuaca cukup panas dan dapat menyebabkan pepohonan, dedaunan serta kayu-kayu mulai kering dan rontok. Sehingga, ketika ada percikan api akibat kurang pengawasan saat membakar sampah, maka bisa terjadi kebakaran pemukiman.
“Begitu juga kondisi dalam rumah itu juga harus waspada, karena secara umum kita kurang memperhatikan instalasi listrik yang sudah lama, sehingga berpotensi terjadi korsleting, dan ini sangat penting diperhatikan,” kata Zakaria Ahmad. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi