Keberanian Erdogan soal Hagia Sophia Dianggap Upaya Nyata Melawan Dominasi Barat

Minggu, 26 Juli 2020 – 23:55 WIB
Masjid Hagia Sophia (Aya Sofya) di Istanbul, Turki. Foto: Ayatollah Antoni/JPNN.Com

jpnn.com, TEHRAN - Majelis Dunia Kebangkitan Islam (World Assembly of Islamic Awakening) menilai Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah melakukan langkah berani dengan kembali membuka Masjid Hagia Sophia (Aya Sofia) di Istanbul untuk beribadah muslim.

Organisasi yang bermarkas di Iran itu menganggap pembukaan kembali Hagia Sophia sebagai masjid dan mengembalikannya sebagai warisan Islam memperlihatkan upaya nyata dalam menentang dominasi budaya Barat.

BACA JUGA: Masih Bolehkah Gli Tinggal di Hagia Sophia?

“Pemerintah Turkim terutama presiden dari negeri Islam tersebur, mengambil langkah berani dan mengagumkan dalam menghidupkan kembali identitas situs Islam dan mengembalikan warisan Islam kepada dunia Islam,” ujar World Assembly of Islamic Awakening dalam pernyataannya yang dikutip media-media di Iran.

Keputusan Erdogan memang ditentang berbagai kalangan di mancanegara. Namun, untuk pertama kalinya setelah 86 tahun, umat Islam bisa kembali jumatan di Hagia Sofia pada Jumat lalu (24/7).

BACA JUGA: Keputusan Presiden Erdogan Sangat Menyakiti Perasaan Paus Fransiskus

Oleh karena itu World Assembly of Islamic Awakening juga menyerukan kepada umat Islam di seluruh dunia mendukung keputusan Erdogan. Alasannya, Hagia Sophia selama lima abad nyata-nyata menjadi warisan Islam.

Namun, World Assembly of Islamic Awakening menganggap kolonialisme Inggris telah mengubah Hagia Sopha menjadi museum dalam rangka menghapus memori tentang kejayaan dan zaman keemasan Islam. Perubahan Hagia Sophia menjadi museum itu dibarengi upaya menghancurkan simbol-simbol Islam, serta mendominasi nasib Muslim.

BACA JUGA: Jemaah Salat Jumat di Hagia Sophia Berterima Kasih kepada Presiden Erdogan

“Hagia Sophia adalah salah satu warisan budaya paling penting dari dunia Islam selama lima abad, tetapi kolonialisme Inggris lama yang telah memberikan pukulan hebat kepada umat Islam dalam lima abad itu untuk mendominasi nasib umat Islam, mengubah tempat ibadah umat Islam menjadi tempat sebuah museum,” sambungnya.

Seperti diketahui, Hagia Sophia merupakan salah satu destinasi turis paling top di Turki. Pada 1985, bangunan besar bersejarah itu dimasukkan ke dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO.

Bangunan itu menjadi gereja selama 916 tahun. Syahdan, Hagia Sophia pada periode 1453 hingga 1934 dijadikan masjid.

Namun, pada 1934 Hagia Sopia diubah menjadi museum. Walakhir, pengadilan Turki pada 10 Juli lalu menganulir status perubahan Hagia Sophia sebagai museum dan mengembalikannya menjadi masjid.(tehrantimes/jpnn)


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler