Kebijakan Biodiesel untuk Mendukung Transisi Energi Bersih

Jumat, 15 April 2022 – 16:27 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. ilustrasi, Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Indonesia sudah menjadi tuan rumah penyelenggaraan 3rd Palm Biodiesel Conference 2022 yang digelar akhir Maret lalu di Yogyakarta. 

Konferensi itu merupakan kegiatan Road to G20 yang diselenggarakan bersamaan dengan pertemuan pertama Kelompok Kerja Transisi Energi G20 di bawah Presidensi Indonesia.

BACA JUGA: Insentif Biodiesel Tak Main-Main, Pemerintah Rogoh Kantong hingga Ratusan Triliun

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto hadir sebagai Ketua CPOPC bersama dengan Menteri Industri Perkebunan dan Komoditas Malaysia Datuk  Zuraida Kamaruddin.

Airlangga mengatakan program mandatori biodiesel di Indonesia merupakan inisiatif dan pencapaian yang luar biasa.

BACA JUGA: Kembangkan Energi Bersih Berkelanjutan, PLN Bersinergi dengan WWF

“Bersama dengan negara-negara produsen minyak sawit lainnya, kami ingin menunjukkan mandatori biodiesel sebagai bagian dari Road to G20 yang diadakan bersamaan dengan meeting G20 Energy Transitions Working Group di Yogyakarta,” ujar Airlangga dalam siaran persnya, Jumat (15/4)

Airlangga menegaskan Indonesia berkomitmen mengakselerasi transisi energi bersih melalui kebijakan biodiesel untuk meraih net zero emission.

BACA JUGA: Puan Tegaskan Perlunya Dukungan untuk Transisi Energi Bersih di Negara Berkembang

Komitmen menggunakan minyak sawit sebagai bahan dasar biofuel akan mendukung Indonesia mencapai target keamanan energi dan bauran energi sebesar 23 persen di 2025.

Menteri Industri dan Komoditas Perkebunan Datuk Zuraida Kamaruddin mengatakan pasar biodiesel di dunia terus meningkat karena telah diperkenalkan ke lebih dari 60 negara di seluruh dunia.

Sementara itu, Malaysia tetap berkomitmen untuk mengadopsi program biodiesel 20 persen atau B20 meskipun harga minyak sawit mentah dalam posisi tinggi seperti sekarang.

Kedua menteri itu berpendapat strategi masa depan biodiesel dapat berjalan melalui kolaborasi yang lebih kuat oleh negara-negara produsen biodiesel seperti kerja sama riset-riset teknis, serta kemajuan dan kepemimpinan.

Konferensi ini menghadirkan 15 pembicara yang mendiskusikan perkembangan terkini, tantangan, dan peluang sekarang hingga masa depan.

Para pembicara juga menggali pendekatan-pendekatan bersama terkoordinasi dalam memperkuat program implementasi biodiesel nasional, kolaborasi dan perkembangan selanjutnya dari produk-produk hilir berbasis biodiesel. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengembangan Industri Hijau Bisa Terwujud Melalui Percepatan Transisi ke Energi Bersih & Digitalisasi


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler