Kebijakan Bu Risma: Di KIA Tercantum NIK dan Nama Sekolah Siswa

Kamis, 14 Maret 2019 – 00:45 WIB
Tri Rismaharini. Foto: dok/JPG

jpnn.com, SURABAYA - Pemkot Surabaya menyatukan KIA (Kartu Identitas Anak) dengan kartu pelajar. Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan, KIA itu nantinya tertera nomor induk kependudukan (NIK) dan nama sekolah masing-masing siswa.

Oleh karena itu, pemilik KIA hanya dikhususkan untuk anak yang telah menjadi warga Surabaya sudah terdaftar di sekolah mulai play group hingga SMA.

BACA JUGA: Oh, Ternyata Isap Sabu – sabu karena Ingin Lupakan Mantan Pacar

“Jadi setiap anak itu kan punya NIK, meski dia tidak punya kartu tanda penduduk (KTP). Nah NIK itu nanti saya taruh di depannya, terus ada kode juga sekolahnya. Fungsinya nanti sama, bisa jadi kartu pelajar,” kata Risma.

Risma menuturkan, supaya Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya memberikan usulan kepada Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), agar Nomor Induk Siswa (NIS) disatukan dengan NIK. Jika nantinya NIS dan NIK menjadi satu dalam KIA tersebut, tidak ada lagi pelajar yang dapat berbohong ketika ditemukan saat membolos.

BACA JUGA: Anak Buah Bu Risma Dibacok Pedagang Sayur di Pasar, Craass!

BACA JUGA: RS Bunut Siap Terima Caleg Gagal yang Kena Gangguan Jiwa

“Ya mohon maaf, kadang mereka itu kalau di data sama Satpol PP pas ketahuan bolos, mereka nipu. Iki anake sopo, omahe nang endi (ini anaknya siapa, rumahnya dimana, Red), kadang mereka itu nggak berani menyebutkan nama orang tua mereka. Kalau ada itu (KIA) akan mempermudahkan kita,” urainya.

BACA JUGA: Hendrik Minta Jasadnya Jangan Dikubur, Ya Ampuuun

Selain itu, dengan adanya NIK, siswa di kota Surabaya dapat menikmati beberapa fasilitas, seperti sarana olah raga, perpustakaan, sarana transportasi dan lain sebagainya. Risma mengatakan, dengan hanya menunjukkan KIA, para siswa dapat menikmati fasilitas tersebut secara gratis.

“Nanti nomornya juga akan tercantum di ijazah setelah lulus. Ya panjang memang nomornya, tapi kan enak kemudian hari untuk memonitoringnya,” ungkapnya.

Dirinya berharap, Kemendikbud bisa menyetujui usulan penggabungan NIK dengan NIS tersebut pada KIA dan ijazah siswa. Sehingga saat ijazah dipakai untuk melamar pekerjaan, bisa langsung diketahui data kependudukannya.

BACA JUGA: Hasil Survei Elektabilitas Caleg, Politikus Gerindra Teratas

Khusus untuk anak usia balita yang belum bersekolah, maka identitas mereka cukup menggunakan akta kelahiran karena masih di bawah pengawasan orang tua langsung.

Risma menarget, pembuatan KIA untuk anak Surabaya paling lambat akan diproses akhir tahun ini.

“Kalau begitukan jadi lebih enak, makanya ini Pak Ikhsan (Kepala Dispendik, Red) kami minta usulkan itu ke Kemendikbud. Paling lambat akhir tahun ini bisa dilaksanakan,” pungkasnya. (gin/nur)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Surabaya Kota Pertama Operasikan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler