Kebijakan Kemendikbud Sisipkan Soal HOTS Diapresiasi

Kamis, 31 Mei 2018 – 00:57 WIB
Siswa-siswi SMA mengikuti UNBK. Ilustrasi Foto: JPG/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) Ali Mahmudi menuturkan, kebijakan Kemendikbud menyisipkan soal HOTS (higher order thinking skills) atau penalaran patut diapresiasi. Apalagi hanya sepuluh persen atau empat butir dari 40 total soal.

Sebab soal seperti itu mampu mengukur kemampuan berfikir secara menyeluruh. Seperti menganalisis, evaluasi, sampai mengkreasi.

BACA JUGA: Perlu Pelatihan pada Guru Terkait Materi HOTS

’’Kemampuan ini harus dimiliki siswa untuk survive menghadapi tantangan masa depan,’’ jelasnya. Ali berharap soal HOTS atau penalarangan seperti itu diharapkan terus ditingkatkan setiap tahunnya.

Tujuannya adalah untuk merangsang guru supaya mengajarkan kemampuan bernalar kepada siswa dalam mata pelajaran apapun, termasuk matematika. Dia menjelaskan guru sudah seharusnya mengedepankan aktivitas siswa dalam mengeksplorasi suatu konsep.

BACA JUGA: Inilah Sejumlah Aturan PPDB 2018 di Permendikbud Nomor 14

Kemudian pembelajaran yang bersifat terbuka dengan aktivitas pemecahan masalah dengan jawaban atau strategi tidak tunggal.

Ali menjelaskan mulai tahun ini Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud menginisiasi penyusunan buku mata pelajaran yang lebih mengakomodasi pengembangan kemampuan bernalar siswa.

BACA JUGA: Nilai Unas SMP Turun Tajam, Ini Penyebabnya

’’Kemendikbud menyebutnya sebagai buku mata pelajaran masa depan,’’ jelasnya. Dia menjelaskan tahun ini buku-buku mata pelajaran masa depan mulai disusun.

Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kemendikbud Moch. Abduh menuturkan terkoreksinya nilai unas SMP maupun SMA tahun ini tak lepas dari perubahan moda ujian tahunan itu. Dari semua ujian berbasis kertas, kini menjadi ujian berbasis komputer. ’’Penyebab lainnya karena ada peningkatan tingkat kesulitan soal,’’ jelasnya.

Menurut dia baik siswa maupun guru, ada kemungkinan belum terbiasa menghadapi soal penalaran. Menurut dia yang terpenting dilakukan saat ini adalah segera dilakukan peningkatan kemampuan dan komeptensi guru. Khususnya terkait mengajarkan soal-soal penalaran kepada siswa dalam pembalajaran sehari-hari. (wan/jun)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemendikbud Gelar Program Pendidikan Profesi Guru 2018


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler