jpnn.com - JAKARTA – Rupiah akhir-akhir ini mengalami penguatan. Otoritas Jasa Keuangan melihat itu terjadi karena dampak dari kemungkinan tidak naiknya suku bunga di Amerika Serikat hingga akhir tahun ini.
“Faktor di dalam negeri, salah satunya pengaruh positif dari kebijakan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” ujar President Director Center for Banking Crisis, Achmad Deni Daruri melalui siaran persnya di Jakarta, Senin (19/10).
BACA JUGA: Horeee Rupiah Menguat, Jadi Segini
OJK merilis enam kebijakan mengiringi paket kebijakan ekonomi pemerintah Jilid III yang intinya bertujuan memperkuat basis cadangan devisa Indonesia yang saat ini terus menurun. Enam kebijakan itu, pertama adalah relaksasi bisnis penitipan dan pengelolaan valuta asing.
“Saya menilai kebijakan ini akan meningkatkan pasokan valas ke dalam negeri sehingga bisa memperkuat mata uang rupiah,” kata Deni Daruri.
BACA JUGA: Rupiah Menguat Tipis Naik 23 Poin
Kedua adalah skema asuransi pertanian. Kebijakan ini sangat membantu petani memperoduksi hasil pertanian secara optimal. “Dengan demikan akan mendorong ekspor pertanian meningkat,” katanya
Kebijakan ketiga, menurut Deni Daruri, revitalisasi dan perluasan kelembagaan industri modal ventura dalam rangka meningkatkan akses permodalan bagi pengusaha pemula (startup) dan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).
BACA JUGA: Regulasi Pengupahan Jangan Langgar UU
“Kebijakan ini meningkatkan potensi ekspor Indonesia termasuk mengurangi impor di masa depan karena sektor-sektor ini memiliki keunggulan komparatif,” kata Deni Daruri.
Adapun kebijakan keempat adalah membentuk konsorsium pembiayaan industri berorientasi ekspor dan ekonomi kreatif serta UKM dan koperasi. Kelima, pemberdayaan lembaga pembiayaan ekspor dan keenam berkaitan dengan implementasi one project konsep dalam penetapan kualitas kredit.
“Saya mengapresiasi kebijakan OJK tersebut. Saya menilai enam kebijakan itu merupakan terobosan penting yang telah dilakukan OJK untuk menghadapi krisis ekonomi dunia akibat stagnasi sekuler,” katanya.
Tanpa kebijakan baru ini, menurut Deni Daruri, perekonomian Indonesia akan terancam masuk ke dalam perangkap likuiditas global.(fri/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Fakta Paling Kontroversial dengan Janji Jokowi
Redaktur : Tim Redaksi