Kebijakan Pemkot yang Perlu Diketahui Warga Surabaya, Siap-siap ya

Minggu, 27 September 2020 – 10:38 WIB
Siswa melakukan pembelajaran jarak jauh alias PJJ. Ilustrasi Foto: Fathra/JPNN.com

jpnn.com, SURABAYA - Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Jatim, menyiapkan penyelenggaraan pembelajaran tatap muka di sekolah di masa pandemi COVID-19.

Pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan disiapkan, meski belum ada keputusan mengenai kapan kegiatan belajar mengajar bisa kembali dilakukan di sekolah.

BACA JUGA: Informasi Penting bagi Warga yang Hendak ke Surabaya

Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Supomo di Surabaya, Minggu (27/9), mengatakan bahwa pengkajian rencana pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di sekolah sudah dalam tahap final.

"Kami masih menunggu perkembangan kondisi Surabaya terkait data warga terkonfirmasi COVID-19, khususnya dalam hal ini adalah stakeholder (pemangku kepentingan) di dalam pendidikan, yaitu guru, wali murid, dan anak-anak," kata Supomo.

BACA JUGA: Ternyata Ini Kandidat Pilkada di Jatim yang Masih COVID-19

"Ketika kita (Pemkot Surabaya, red) sudah putuskan sekolah ini buka, maka sekolah itu dibuka seterusnya. Nah, salah satu yang disiapkan dan telah berjalan adalah swab test kepada guru. Nanti ke depan juga melakukan test swab untuk anak-anak," kata dia.

Pemeriksaan spesimen usap untuk mendeteksi penularan COVID-19 dilakukan untuk memastikan semua yang datang dan mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah dalam keadaan sehat.

BACA JUGA: Cekcok di Pasar, Briptu MA Lapor ke Mako Brimob, 3 Rekan Bergerak, Terjadilah

"Kalau tidak cermat maka bisa menjadi penularan, kita khawatir di situ. Oleh karena itu, kita memastikan siapapun nanti yang akan mengikuti pendidikan tatap muka semuanya harus sehat dan disiplin menerapkan protokol kesehatan," kata Supomo.

"Jadi ketika belajar tatap muka itu dibuka diharapkan tidak sampai terjadi klaster di lingkungan sekolah," uharnya.

Selain itu, menurut dia, dinas melakukan pendataan mengenai kondisi murid dan wali murid.

"Kita (Pemkot Surabaya, red) juga melakukan pendataan kepada wali murid. Jangan sampai nanti anak pulang kemudian tertular dan keluarganya menjadi tertular juga, jangan sampai itu," katanya.

Supomo menjelaskan pula bahwa pengkajian rencana pelaksanaan pembelajaran di sekolah dilakukan dengan melibatkan ahli kesehatan dan epidemiologi, yang antara lain dimintai masukan dalam penyusunan prosedur operasional standar pelaksanaan pembelajaran di sekolah yang aman dari COVID-19. (antara/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler