Kebijakan Pupuk Subsidi Kementan Sudah Tepat

Rabu, 13 Januari 2021 – 19:27 WIB
Gedung Kementerian Pertanian. Foto: Humas Kementan.

jpnn.com, JAKARTA - Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI) Riyanto mengapresiasi kebijakan Kementerian (Kementan) dalam program pupuk bersubsidi melalui kartu tani dan nomor induk KTP.

Riyanto menilai sistem tersebut sangat efektif dalam meningkatkan produksi petani yang terus berjalan.

BACA JUGA: Kementan Berikan Subsidi Distribusi Pangan dari Daerah Surplus ke Daerah Minus

"Sangat bagus upaya dan inovasi dari Kementan ini, supaya subsidi pupuk benar-benar tepat sasaran," ujar Riyanto, Selasa (12/1).

Ia mengatakan, selama ini petani sudah menjadi pahlawan pangan bagi terpenuhinya pangan masyarakat Indonesia.

BACA JUGA: DPR dan Kementan Setujui Subsidi Pertanian

Menurutnya, dengan ongkos produksi yang terus naik, subsidi pupuk bisa berdampak baik bagi produksi dan kesejahteraan petani.

"Untuk itu saya mendorong agar subsidi untuk petani tetap diberikan. Inilah cara untuk bisa membantu mereka," ungkapnya.

BACA JUGA: Subsidi Pupuk Dinilai Bisa jadi Jaminan Bagi Petani Kecil Tetap Berproduksi

Riyanto menjelaskan berdasar kajian dengan BKF tahun 2014 menunjukkan subsidi input termasuk pupuk lebih bermanfaat bagi petani ketimbang subsidi didasarkan pada output pertanian.

"Pertanian bukan hanya sekadar produksi, distribusi komoditas pertanian dan perdagangannya adalah juga urusan pertanian," katanya.

Pengamat pertanian yang juga Ketua Harian DPD Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Entang Sastraatmadja menilai langkah pemerintah dalam memberikan subsidi kepada petani sudah sangat tepat dan berjalan dengan baik.

Pasalnya, ia mengungkap kebutuhan pupuk sekaeang ini mengacu pada rencana definitif kebutuhan kelompok tani (RDKK).

"Saya ingin mengatakan bahwa yang perlu diperbaiki adalah database. Ketika database benar, anggaran pemerintah yang masuk ke subsidi pupuk juga bakalan tepat sasaran. Saya lihat ini yang sekarang dikerjakan pemerintah," kata dia. (*/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler