Kebijakan SBY Terkait Penghematan Energi Dinilai Telat

Sabtu, 22 Maret 2014 – 14:00 WIB
Ketua DPP PDI-Perjuangan Effendi Simbolon. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Ketua DPP PDI-Perjuangan Effendi Simbolon menyayangkan kebijakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait penghematan sumber energi, yang baru nonggol dipenghujung kepemimpinannya.

"Saya setuju arah kebijakan pemerintah Pak SBY menuju energi terbarukan, hanya disayangkan kenapa baru diakhir pemerintah beliau baru dilakukan? Bukan sejak awal kepemimpinan. Jadi 10 tahun ini SBY ngapain saja," sindir Effendi dalam diskusi bertajuk 'Siapa Peduli Energi' di Hotel Sahid, Jakarta, Sabtu (21/3).

BACA JUGA: Konsumsi Listrik Naik Tajam

Padahal lanjut Effendi, Indonesia punya potensi sumber daya alam yang besar, sehingga hal ini menurutnya tak sebanding. Terlebih sudah ada regulasi UUD yang mengatur energi.

"Padahal kita dikarunia sumber daya alam yang luar biasa dan dia juga mengakui bahwa kita kaya sekali sumber daya alam. Kita juga punya perangkat UUD yang cukup untuk mengatur energi. Seperti UU Migas, UU Minerba, UU Lingkungan Hidup dan sebagainya," papar dia.

BACA JUGA: ESDM Siapkan Empat Program Penghematan Energi

Karenanya, Effendi menuding kebijakan yang dikeluarkan SBY dipenghujung masa jabatan itu semata-mata hanya untuk kepentingan dirinya.

"Pertanyaannya saya balik lagi, siapa yang bilang peduli energi? Apakah peduli ini dimaksudkan untuk kepentingannya sendiri atau kepentingan nasional? Kenapa itu enggak dilakukan sejak dulu, kalau untuk kepentingan masyarakat," ulas Wakil Ketua Komisi VII DPR ini. (chi/jpnn)

BACA JUGA: Kemendag Kejar Ekspor USD 190 M

BACA ARTIKEL LAINNYA... Target Ekspor Rp 2.000 Triliun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler