jpnn.com, TEXAS - Kebijakan imigrasi Presiden Donald Trump yang tidak manusiawi kembali makan korban. Dalam dua pekan terakhir, dua bocah Guatemala kehilangan nyawa di tempat detensi imigran Amerika Serikat.
Otoritas menolak memberikan identitas bocah dan sang ayah. Namun, menurut BBC, sang bocah bernama Felipe Alonzo-Gomez.
BACA JUGA: Trump Sudah Tak Sabar Tendang Mattis dari Kabinet
Bocah 8 tahun itu meninggal di Gerald Champion Regional Medical Center, Alamogordo, Negara Bagian New Mexico. Dia menjadi korban kedua setelah Jakelin Caal,7, dua pekan sebelumnya.
Menurut Kementerian Keamanan Dalam Negeri AS, putra imigran Guatemala itu ditemukan di wilayah perbatasan El Paso, Texas, pada 18 Desember. Bersama orang tuanya, bocah tersebut kemudian dipindah dari tempat penampungan El Paso Border Patrol Station (EPS) ke Alamogordo Border Patrol Station pada 22 Desember.
BACA JUGA: Ditinggal Anak Buah Lagi, Trump: Saya Tidak Kenal Dia
Di tempat penampungan itulah, bocah tersebut tiba-tiba sakit sehari sebelum Natal. Saat diperiksa, dia hanya didiagnosis menderita flu. Namun, beberapa jam setelah diberi obat, demamnya justru meninggi. Dan, 12 menit sebelum Natal, dia dinyatakan meninggal.
''Kami merasa kehilangan dan turut berbelasungkawa untuk keluarga korban,'' ujar Komisioner Badan Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan Kevin McAleenan seperti dikutip Reuters. (bil/c7/ttg)
BACA JUGA: Trump Ngotot Bangun Tembok, Pemerintah AS Terancam Tutup
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anjing Gila Pun Tak Tahan Jadi Anak Buah Trump
Redaktur & Reporter : Adil