jpnn.com - ADALAH Rachel Dougall yang mengungkapkan kehidupannya yang memilukan selama ditahan di Lapas Klas IIA Kerobokan Bali. Setelah bebas 27 Juli lalu, perempuan 40 tahun yang dihukum lantararan menyeludupkan kokain dari Bangkok ke Bali senilai Rp 25 miliar itu mengungkapkannya kepada media Inggris, Daily Mail. Dia mengaku mendapat perlakuan yang tidak manusiawi di penjara yang dijuluki "Hotel K" itu.
"Saya mengalami gangguan mental. Dikurung dengan pecandu narkoba, tahanan HIV-positif dan lesbian agresif secara seksual. Saya hampir meninggal karena pneumonia dan menghabiskan satu minggu di rumah sakit," kata Rachel seperti dilansir Daily Mail.
BACA JUGA: Maftuh Basyuni Jadi Ketua Komite Konvensi PD
Dia bahkan menceritakan bahwa petugas dan teman satu selnya memperlakukannya dirinya bak binatang. Dia kerap dihajar beramai-ramai oleh rekan satu selnya. "Saya hanya bisa menutupi wajah dengan kedua tangan saat mereka bersama-sama menendangiku," kata dia.
Di selnya yang berukuran sempit, Rachel harus berbagi dengan 13 narapidana lainnya. Sehari-hari, Rachel hanya tidur beralaskan tikar tipir nan dingin. Belum lagi soal toilet yang sangat jorok dengan satu lubang saja untuk digunakan bersama-sama. Nah, jika hujan datang, maka sering kali penjara itu banjir dan bau toiletnya menyengat luar biasa.
BACA JUGA: Keponakan Gus Dur Penuhi Panggilan KPK
Tak sampai di situ, perempuan asal Brighton itu juga mengungkapkan soal longgarnya pekerja seks komersil (PSK) bisa keluar masuk ke sana untuk melayani nafsu para tahanan di sana. Yang penting, si pemesan harus membayar para petugas agar keinginannya itu bisa terlaksana.
Peredaran narkoba di penjara juga berlangsung subur. Dia menyatakan pemerintah Indonesia munafik dalam meberantas narkoba. Pasalnya di "Hotel K" peredaran narkoba sangat bebas, terutama bagi mereka yang memiliki banyak uang.
BACA JUGA: Fathanah Suka Jual Nama Luthfi
Rachel menceritakan bahwa dirinya telah dijebak Lindsay Sandiford, 57 saat bersama-sama datang dari Bangkok ke Bali. Dua temannya, Julian Ponder dan Paul Beales juga ikut diamankan. Mereka pun dijuluki "Gang of Four".
Kata dia, Sandiford adalah perempuan yang kejam dan biadab. Dia menyebut Sandiford merupakan gembong narkoba yang sudah lama menyelundupkan narkoba.
Nah, saat ditahan, Rachel berjanji akan bersikap kooperatif agar dirinya tidak ditempatkan satu sel bersama Sandiford dan bisa tinggal bersama dengan Kitty, anaknya yang masih berumur 6 tahun. Tapi janji tinggal janji. Meski sudah bersikap kooperatif, Rachel masih ditempatkan satu sel bersama Sandiford. "Saya ketakutan luar biasa karena dia (Sandiford) adalah perempuan yang sangat agresif," katanya.
"Dia sering mengancam akan membunuh saya. Saya benar-benar takut. Takutnya sama seperti dengan dihadapkan dengan regu tembak," imbuhnya. (mas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 101 Napi Tanjunggusta Masih Berkeliaran
Redaktur : Tim Redaksi