jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana menanggapi bencana banjir yang merendam wilayah Kebon Pala, Kampung Melayu, Jakarta Timur.
William mengatakan banjir di Kebon Pala itu sudah terjadi dari tahun ke tahun dengan penyebab yang selalu sama, yakni meluapnya Sungai Ciliwung akibat belum adanya tanggul guna meminimalisir luapan air.
BACA JUGA: Gubernur Anies Izinkan Anak di Bawah Usia 12 Tahun Masuk Tempat Wisata
"Banjir ini juga terjadi akibat belum selesainya program pembangunan sodetan dan masih terhentinya pengadaan tanah guna naturalisasi dan normalisasi Sungai Ciliwung," kata William kepada JPNN.com, Rabu (3/11).
Dia menambahkan program-program penanganan banjir itu sudah berkali-kali dijanjikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
BACA JUGA: 7 Fakta Kasus Ibu Muda Bernama Inka Sasmita, Nomor 6 Bikin Bergeleng
Namun, hingga kini program-program tersebut belum juga rampung.
"Kami menagih keseriusan Gubernur Anies untuk memenuhi janjinya, yaitu, menjalankan program penanganan banjir yang sudah direncanakan di Ingub Nomor 49 Tahun 2021," ujar William.
BACA JUGA: Di Tengah Lapangan, Foto Bripka Djogol Diberi Tanda Silang, Kapolres: Demi Nama Baik
Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu menjelaskan dalam Ingub tersebut, pengadaan tanah untuk normalisasi Sungai Ciliwung seharusnya sudah selesai sejak Oktober 2021 lalu.
Namun, faktanya kini pengadaan tanah tersebut masih terhambat sengketa lahan dan masalah lainnya.
Selain itu, pembangunan sodetan di hilir Sungai Ciliwung juga terhambat karena alasan yang sama.
"Ini setelah pada akhir 2020 lalu, Pemprov DKI Jakarta dikomplain Kementerian PUPR karena baru membebaskan lahan 16 hektare dari 40,67 hektare, sehingga normalisasi belum bisa berjalan. Artinya, sudah satu tahun lebih Gubernur Anies terjegal masalah yang sama," ujar William. (cr1/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Di Rumah Kedua, Ibu Muda Ini Sering Layani Pelanggannya di Ruang Tamu
Redaktur : Rasyid Ridha
Reporter : Dean Pahrevi