Seekor orangutan Sumatra yang lahir di Kebun Binatang Perth akan diterbangkan kembali ke Indonesia untuk diawasi di tempat perlindungan selama tiga bulan sebelum dilepaskan ke alam liar.Pelepasliaran kembali orangutan bernama Nyaru yang berusia delapan tahun ini merupakan bagian dari program untuk mengisi kembali hutan dengan spesies yang berstatus terancam punah itu. Diperkirakan saat ini sedikitnya ada sekitar 6.500 orangutan Sumatra di alam liar.  Kegiatan perburuan liar dan hilangnya habitat dituding sebagai penyebab utama menurun drastisnya populasi mamalia ini.  Namun demikian jika Nyaru masih sedikit gamang dengan perjalanan udaranya pekan depan, dia tidak menunjukan sama sekali gejala itu. Petugas kebun binatang yang biasa mengurus Nyaru di Kebun Binatang Perth, Holly Thompson mengatakan Nyaru sudah siap untuk dilepasliarkan. "Nyaru hewan yang sangat pintar, memiliki rasa ingin tahu yang besar dan hewan yang menyenangkan sekali,” kata Thompson. "Dia tidak terlalu tergantung dengan penjaganya, dan hal itu bagus, dan kami sudah melakukan upaya-upaya untuk mempersiapkan Nyaru dengan rencana  pelepas liarannya kembali ke habitat aslinya,” "Dia tidak membutuhkan kita lagi, saatnya untuk bergabung dengan sepupunya di alam liar." Nyaru dijadwalkan akan perlahan-lahan diperkenalkan ke rumah barunya di Taman Nasional Bukit Tigapuluh di Sumatera Timur sebelum ia dilepaskan. Peter Pratje dari Frankfurt Zoological Society telah bekerja di tempat perlindungan orangutan di Sumatera selama beberapa dekade terakhir dan memimpin program pengenalan kembali orangutan. "Kita tidak langsung menceburkan mereka ke hutan dan berharap mereka akan bisa hidup dengan baik. Apa yang kami lakukan adalah kita melakukan program pemantauan jangka panjang,” kata Dr Pratje. "Untuk pertama kalinya dalam 3 bulan setelah pengenalan kembali, kami akan mengikuti mereka secara intensif dari hari ke hari dari mulai ketika mereka bangun tidur di pagi hari sampai mereka kembali tidur,” Tim monitoring ini akan mencatat data ilmiah dan membandingkan dengan populasi orangutan di alam liar untuk memastikan kalau mereka akan mampu berkembang dan bertahan hidup. Perth merupakan satu-satunya kebun binatang di dunia yang membiakan orangutan Sumatra untuk dilepasliarkan di alam liar. Sejauh ini Kebun Binatang Perth telah berhasil membiakan 29 ekor orangutan sejak 1970, hanya dua yang telah dilepasliarkan. Seorang orangutan betina bernama Temara juga telah dilepasliarkan di tempat perlindungan orangutang di Sumatra pada 2006 dan diyakini masih tinggal di kawasan itu. Selain itu orangutan jantan berusia 7 tahun, Semeru, juga telah dilepasliarkan pada 2011, dan ditemukan mati 17 bulan kemudian karena digigit oleh ular. Namun demikian penjaga kebun binatang Perth mengatakan mereka telah mempersiapkan Nyaru untuk dilepasliarkan kembali ke hutan sejak lahir. "Kami memiliki sekolah hutan 5 tahapan untuk mempersiapkan Nyaru dengan keterampilan untuk hidup di alam liar. Dia memiliki akses ke pohon hidup dan bersosialisasi dengan beberapa dari 12 orangutan sumatera kami, "kata Thompson. Penjaga kebun binatang juga telah melengkapi Nyaru dengan pemancar radio yang dapat menentukan lokasinya  di hutan hujan tropis  Sumatera yang lebat selama dua setengah tahun ke depan. Tujuan utama program pelepasliaran ini adalah agar Nyaru dapat melahirkan anak dan membawa keragaman genetik pada populasi hutan. 

BACA JUGA: UNHCR Minta Australia Pindahkan Pengungsi dari Pulau Manus dan Nauru

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diduga Tak Berizin, 8 Awak Kapal China Ditahan di Australia Barat

Berita Terkait