Kecam Trump, Muslim Maluku Juga Turun Jalan

Minggu, 17 Desember 2017 – 10:10 WIB
Aksi demo warga muslim Maluku di Kota Ambon, Jumat (15/12). Demo mengecam pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyebut Yerusalem sebagai ibu kota Negara Israel. Foto: LUTFI HELUT/Ambon Ekspres/JPNN.com

jpnn.com, AMBON - Protes serempak terjadi hampir di seluruh daerah di Indonesia atas keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump terkait status Yerusalem. Kemarin, warga Muslim Maluku juga turun jalan mengecam Trump.

Laki-laki, perempuan, tua dan muda, bersatu meneriakkan anti-Amerika Serikat dan Israel. Trump sebelumnya menegaskan Yerusalem sebagai Ibu kota Israel. Penegasan itu diikuti dengan pemindahan lokasi Kedutaan Besar AS ke Yerusalem. Dia juga mengajak seluruh negara Eropa memindahkan Kedubes ke Yerusalem.

BACA JUGA: Ada Aksi Bela Palestina, KCI Antisipasi Lonjakan Penumpang

Seperti dilaporkan Ambon Ekspres (Jawa Pos Group), Sabtu (16/12), aksi tersebut berjalan damai. Massa turun jalan usai Salat Jumat. Demo dimulai dari persimpangan jalan depan Masjid Raya Al-Fatah, dihadiri oleh ratusan warga Muslim Maluku terdiri dari tokoh agama, masyarakat, pelajar, mahasiswa serta beberapa organisasi peduli Palestina.

Dalam aksinya, mereka menilai pernyataan Trump telah melukai hati masyarakat muslim yang ada disetiap belahan dunia termasuk Indonesia. Yerusalem merupakan kota suci dan kota bersejarah bagi umat Islam. Protes sampai kemarin masih dilakukan warga Palestina di Palestina.

BACA JUGA: Romi Perintahkan Kader PPP Ikut Aksi Bela Palestina

Selain melukai, Donald Trump juga dianggap secara sengaja telah membangunkan kemarahan umat Muslim, untuk harus melakukan perlawanan demi mempertahankan Kota Suci itu. Mereka mendesak agar Trump segera membatalkan pengakuannya kepada dunia internasional. Terutama kepada umat Muslim.

“Sebagai masyarakat muslim, kami mengutuk keras pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang ingin menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Perlu diingat bahwa Yerusalem merupakan kota suci seluruh umat di dunia, terlebih lagi umat Islam. Sehingga untuk masalah ini, kami akan terus memperjuangkannya,” teriak Ustaz Arsal Tuasikal yang mewakili MUI Maluku saat menyampaikan orasinya.

BACA JUGA: Aksi Bela Palestina, Menag: Sikap Indonesia Sudah Jelas

Menurut dia, aksi tersebut tidak hanya persoalan Yerusalem, tetapi juga dikaitkan dengan penindasan yang dialami warga Palestina selama ini atas perbuatan tentara Israel. Umat Islam termasuk di Maluku akan tetap berperang melawan segala bentuk penindasan yang dilakukan Israel.

“Saya tegaskan, kami akan terus lawan, semua bentuk penindasan terhadap saudara kami di Palestina. Yerusalem harga mati bagi umat muslim. Jangan ada lagi penindasan. Kami mengutuk keras terhadap tindakan kekerasan yang selama ini dilakukan kepada warga Palestina,” ungkap Tuasikal.

Ketua Komunitas Hijrah Maluku, Julkifli Farojai dalam orasinya mengatakan, Yerusalem merupakan salah satu tempat suci, yang dijanjikan oleh Rasulullah Muhammad SAW kepada umatnya. “Pernyataan Trump sudah sangat melukai hati umat Muslim sedunia. Tidak ada kata lain. Hanya satu kata, yaitu jihad dan jihad, melawan semua penindasan yang ada,” paparnya.

Setelah berorasi di depan Mesjid Raya Al-Fatah, massa kembali menuju lokasi Gong Perdamaian Dunia Pukul 15.20 WIT untuk melanjutkan aksinya, sekaligus melakukan Sholat Ashar secara berjamaah. Bahkan tidak hanya aksi yang dilakukan, penggalangan dana secara sukarela kepada warga Palestina juga dilakukan.(JPG/WHB/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Ini Aksi Bela Palestina, Begini Menurut Presiden Jokowi


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler