jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman sempat mencoba menembakkan Multiple Launcher Rocket System (MLRS) Astros II Mk 6.
Jenderal bintang empat itu melakukan hal tersebut saat meninjau latihan penembakan secara terpadu Artileri Medan (Armed) di daerah latihan TNI AD, Cibenda, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (13/5). Saat ini, Astros II sudah memperkuat jajaran TNI AD.
BACA JUGA: Jenderal Dudung Menembakkan Roket Astros TNI AD, Pesannya Tegas
Pada peninjauan Latbakjatrat ini, Jenderal Dudung didampingi oleh Irjenad, Danpussenif, Dankodiklatad, Asops Kasad, Asrena Kasad, Pangdam III/Slw, Danjen Kopassus, serta serta pejabat dilingkungan Pussenarmed.
Lalu, bagaimana kecanggihan Astros II Mk 6 yang ditembakkan Jenderal Dudung itu?
BACA JUGA: Wow! BKPM: Ada Investor yang Minat Bangun Landasan Roket di Indonesia
Tentang Astros
Menurut laman tniad.mil, MLRS merupakan jenis roket unggulan sebagai senjata bantuan tembakan.
BACA JUGA: Memperkuat Batalyon Armed Jaga Kedaulatan Negara, Sejumlah Alutsista didatangkan ke Kupang
Adapun MLRS yang dimiliki TNI AD ialah Astros II Mk 6, atau tipe II generasi keenam.
Senjata buatan Avibras Aerospacial Brasil itu diproduksi pertama kali pada 1983, dan terus dikembangkan sampai saat ini.
Adapun seri yang dipilih dan dimiliki Indonesia adalah dari tipe II dan generasi ke-6 (Astros II Mk 6).
Tren MLRS adalah ke arah sistem peluncur modular.
Pengisian ulang munisi dilakukan bersamaan dengan tabung peluncurnya.
Caranya adalah mengganti tabung peluncur yang telah kosong dengan yang baru dan sudah diisi munisi.
Apabila dikomparasi dengan beberapa negara tetangga, Indonesia yang kini memiliki roket Astros II Mk 6, jumlah launcher per truk berisi 4, 16, hingga 32 peluncur.
Daya jangkau roket ini adalah 9-85 kilometer dan akan dikembangkan dengan jenis amunisi kaliber baru dengan jarak jangkauan 150-300 kilometer.
Kelebihan Astros II yang dirancang di atas truk 6 X 6 (AV-LMU) membuatnya dimasukkan dalam golongan roket gerak sendiri.
Kendaraan truk 6 × 6 dapat melaju hingga 110 kilometer per jam dan jarak jelajah 600 kilometer.
Astros II memiliki mobilitas yang tinggi.
Selain dapat bergerak sendiri, bisa juga diangkut dengan pesawat Hercules C-130 TNI AU.
Roket Astros II memiliki multikaliber, dari jenis SS-09 (kal 70), SS-30 (kal 127 mm), SS-40 (kal180 mm), SS-60 dan 80 (kal 300 mm), SS-150 (kal 450 mm) serta seri, Astros TM-300 (kal 450 mm).
Astros II memiliki Fire Control Unit (AV-UCF) sebagai pengendali, pengontrol, terhadap masing-masing baterai saat penembakan.
Selain itu, Astros II juga dilengkapi dengan fire control computer, trajectography radar, digital radio dan backup lainnya.
Keunggulan lain dari Astros II adalah munisi dilengkapi dengan hulu ledak submunisi (copper cone) yang mampu menembus baja dengan ketebalan hingga 20 cm, sehingga mampu menghancurkan kendaraan lapis baja (tank) jenis apa pun.
Saat ini, Astros II sudah memperkuat jajaran TNI AD.
Seperti diketahui, MLRS Astros II Mk 6,juga dipamerkan saat pameran alat utama sistem senjata (alutsista) dalam rangka peringatan HUT Ke-76 TNI di kawasan Istana Merdeka, Jakarta, 5 Oktober 2021 lalu.
Selain Astros, beberapa jenis alutsista yang ditampilkan, yaitu 2 unit kendaraan taktis ringan Sherpa Light Scout, 35 kendaraan taktis Anoa, 8 Indonesia Light Strike Vehicle (ILSV) Armoured Personel Carrier, dan 2 Rantis Bushmaster.
Ada juga 19 unit P6 ATAV, 18 unit Rudal Mistral, 2 Unit Mistral MPCV, 4 unit radar MCP, 2 unit BTR 4, 1 unit Aligator, 2 unit APC Turangga, 4 unit MLRS RM 70 Vampire beserta 1 unit Rantis Tatrapan, 2 unit Orlikon Skyshield, dan 6 unit Armed Caesar 155 MM.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) seusai memimpin upacara peringatan HUT Ke-76 TNI di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (5/10/2021) menyempatkan diri meninjau pameran alutsista milik negara di jalan sekitar Istana Kepresidenan.
Presiden Jokowi beserta Ibu Negara Iriana Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin beserta Ibu Wury Ma'ruf Amin meninjau pameran alutsista tersebut dengan mengendarai golf car. Keempatnya menuju Jalan Medan Merdeka Utara yang terletak persis di depan Istana Merdeka, Jakarta.
Jokowi berharap dengan digelarnya pameran, masyarakat bisa lebih mengetahui alutsista apa saja yang dimiliki TNI, terutama peralatan yang jarang diketahui, seperti peluncur roket Astros atau "Artillery Saturation Rocket System".
"Kami harapkan publik bisa tahu bahwa kita misalnya telah memiliki Astros. Astros ini sebanyak 56. Ini roketnya bisa meluncur jarak 39 km, dan yang lain-lainnya nanti tolong ditanyakan kepada Panglima TNI, KSAD, KSAL, atau KSAU," kata Jokowi sebagaimana dilansir Antara.
"Inilah yang kita miliki dan ini adalah pembelian-pembelian baru. Misalnya, kalau yang ini Astros baru saja pada 2014 kita membeli ini. Jadi, kelihatan sekali barangnya masih barang-barang baru semuanya," tambah Jokowi.
Lebih lanjut Presiden Jokowi mengatakan pameran alutsista merupakan bentuk transparansi kepada publik atas penggunaan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
"Dalam rangka Hari Ulang Tahun Ke-76 TNI, kita memamerkan alutsista kita dan ini sebagai sebuah bentuk transparansi kepada publik bahwa APBN telah digunakan untuk membeli peralatan-peralatan ini," kata Presiden Jokowi. (boy/antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi