jpnn.com, KUPANG - Sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) didatangkan ke Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Alutsista ini akan memperkuat Batalyon Artileri Medan (Armed) dan fasilitas pendukung yang telah selesai dibangun.
BACA JUGA: KKB Hanya Mampu Bertempur 1 Jam, Kabur Menyeberang Kali, Bravo TNI-Polri!
Lokasi Batalyon Armed terletak di Naibonat, Kabupaten Kupang, yang tak terlalu jauh dengan lokasi Brigif Komodo.
Alutsista itu antara lain delapan senjata Meriam Cesar 155 MM/GS buatan Prancis, dan tujuh kendaraan taktis.
BACA JUGA: Lelaki Ini Dulu Pernah Jadi Prajurit TNI, Kini Tertunduk Lesu di Hadapan Polisi
"Jadi, yang sudah tiba di Kupang itu delapan senjata Meriam Cesar 155, tujuh kendaraan taktis, serta satu unit kendaraan logistik," kata Komandan Batalyon Armed 20/155 GS/BY Letkol Bobby di Kupang, Kamis (8/4).
Menurut dia, alutsista yang tiba itu baru sebagian.
BACA JUGA: Jenderal Andika Berkomitmen Usut Dugaan Keterlibatan Oknum TNI di Kasus Satelit Kemhan
Sisanya, akan menyusul lagi pada 11 atau 12 Maret pekan depan.
"Jadi yang baru tiba itu adalah bacht pertama,” tegas Bobby.
Dia menambahkan pekan depan akan datang lagi 10 senjata Cesar dan 10 kendaraan taktis Komodo.
“Jadi, total semua ada 30 alusista yang ditempatkan di Batalyon Armed di Kupang," katanya.
Hingga saat ini batalyon baru tersebut belum beroperasi.
Sebab, belum diresmikan oleh para pimpinan di TNI AD.
Keberadaan Batalyon Armed untuk menjaga kedaulatan negara di wilayah perbatasan, apalagi Kabupaten Kupang adalah daerah yang berbatasan dengan Timor Leste.
Kehadiran Batalyon Armed di Kabupaten Kupang itu juga menjadi salah satu cara untuk mempromosikan satuan TNI kepada masyarakat.
"Jadi, biar masyarakat kita juga tahu bahwa TNI itu punya banyak satuan, lalu juga mempunyai banyak persenjataan. Kami harap ini juga bisa menarik minat anak-anak muda di perbatasan untuk mau menjadi TNI," ujar dia. (antara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pasukan TNI Tangkap 5 Orang di Perbatasan Indonesia - Malaysia, Lihat Barang Buktinya
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi