Kecelakaan di Cibubur, 28 Ribu Orang Teken Petisi Cabut Lampu Merah di Turunan Jalan Transyogi

Selasa, 19 Juli 2022 – 14:16 WIB
Polisi saat olah TKP kecelakaan maut truk Pertamina di Jalan Raya Alternatif Cibubur, Kota Bekasi, Selasa (19/7). Foto: Dean Pahrevi/JPNN.com

jpnn.com, CIBUBUR - Kecelakaan maut di Cibubur mendapat reaksi masyarakat.

Masyarakat menilai, penyebab kecelakaan adalah karena keberadaan lampu merah diturunan Jalan Transyogi, Jalan Alternatif Cibubur, Kota Bekasi.

BACA JUGA: Konon, Saat Zaskia Gotik Hamil, Inez Juga Sedang Berbadan Dua

Terkait hal itu, muncul pula petisi melalui change.org, yang mendesak lampu merah tersebut dicabut. Hingga saat ini, tercatat 28 ribu warga menandatangani petisi tersebut.

Akun bernama Umi N, dalam petisi tersebut menyebut saat ini di Jalan Transyogi sedang ada pembangunan Project CBD seberang CitraGrand.

BACA JUGA: Ungkap Kecelakaan Truk Pertamina di Cibubur, Polri Akan Gunakan Teknik TAA

Dengan adanya projek tersebut, dibuat lampu merah untuk keluar masuk kendaraan dari CBD. Padahal kontur jalanan tersebut adalah turunan baik dari arah Jakarta maupun Cileungsi.

“Kendaraan yang berhenti karena lampu merah dihantam truk dari arah belakang karena turunan. Apakah karena mengakomodir pembangunan proyek mengabaikan keselamatan pengguna jalan? tanya akun tersebut dalam petisinya.

BACA JUGA: Ketahui Penyebab Bintik di Penis, Ada yang Berbahaya Hingga Butuh Penanganan Dokter Segera

Fatality case berulang dalam waktu belum satu bulan, high risk dengan kondisi jalan turunan langsung lampu merah. Membuat driver tidak siap/kagok,” ungkap warga bernama Risa Prawesti, mendukung petisi itu.

"Mohon dievaluasi terkait lampu merah yang berada di turunan dan tikungan. Ini sangat tidak pas posisi nya. sangat berbahaya," tulis Doni Moferz.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VII DPR Bambang Haryadi juga menyoroti kecelakaan di Cibubur. Menurut Bambang, kecelakaan tersebut sangat menyedihkan, karena merenggut banyak korban jiwa.

Menurut Bambang, salah satu hal yang harus mendapat perhatian adalah soal penempatan lampu merah di tempat kejadian yang dinilai sangat membahayakan.

"Saya meminta untuk seluruh pihak bertanggung jawab atas kejadian tersebut. Dan penyebab utama selain dari penabrak adalah penempatan lampu merah yang tidak benar dan sangat membahayakan" kata Bambang kepada media hari ini.

Menurut Bambang, penempatan lampu merah yang berada di tengah antara turunan dan tanjakan tajam, memang sangat berbahaya.

“Terlebih, untuk kendaraan besar  yang memuat beban berat,” ungkapnya.

Untuk itulah Bambang meminta, agar Pemerintah Pusat dapat meminta penjelasan semua pihak, baik Pemkot Bekasi dan Pemkot Depok atas pembuatan titik lampu merah tersebut.

“Selain itu, tentu saja pihak pengembang perumahan yang diduga diuntungkan atas penempatan lampu merah tersebut," imbuh politisi Gerindra tersebut.

Di sisi lain, Bambang mengapresiasi Pertamina, yang sudah menyatakan bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut. Begitu pun, Bambang juga meminta agar pihak lain pun turut bertanggung jawab.

“Karena kecelakaan kemarin adalah akibat. Namun penyebab utama adalah penempatan lampu merah yang tidak tepat. Itu harus ada yang bertanggung jawab. Makanya, usut tuntas dan cabut lampu merah tersebut, agar tidak ada lagi korban kedepan," serunya.(chi/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler