jpnn.com, BATAM - Kapal KLM Tirta Mulya GT 142 mengalami kebocoran dan tenggelam di perairan Batuampar, Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), Minggu (19/9).
Dua korban dilaporkan hilang dalam peristiwa kecelakaan kapal tersebut.
BACA JUGA: 14 Kapal Motor Kecelakaan, 56 ABK Hilang, 2 Kapal Perang Dikerahkan
Kedua korban bernama Andi Abdul Gani dan Sofyan. Sementara satu korban bernama Hasil (59) asal Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar), selamat dari kecelakaan KLM Tirta Mulya yang merupakan kapal kayu yang memuat 14.000 sak atau 700 ton semen, itu.
“Dua orang masih dalam pencarian yaitu Andi Abdul Gani dan Sopyan. Sopyan diketahui berusia 38 tahun asal Jakarta," kata Kepala Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Tanjungpinang sekaligus Kepala Seksi Ops dan Siaga Miswadi.
BACA JUGA: Kapal Penangkap Ikan KM Bandar Nelayan 118 Kecelakaan di Samudera Hindia
Dia menjelaskan pada Minggu pagi KLM Tirta Mulya GT 142 bertolak dari Pelabuhan Batu Ampar ke anchorage untuk memperbaiki kebocoran pada lampung kapal bagian belakang, kamar mesin.
Kapal itu kemudian melakukan labuh jangkar di Perairan Batuampar.
BACA JUGA: China Berulah di Natuna, Prabowo Bawa Lisensi Kapal Perang Inggris
Sebanyak dua anak buah kapal, Nurdin dan Sopyan, naik ke atas KLM Tirta Mulya GT 142 untuk membantu proses penanggulangan kebocoran kapal.
"Pada saat awak kapal melakukan upaya penanggulangan kebocoran kapal dengan pemasangan pompa Alkon pada KLM Tirta Mulia GT 143, tiba-tiba air masuk ke dalam kapal dan mengakibatkan kapal karam dan dua orang diduga ikut tenggelam, hingga saat ini belum ditemukan," kata dia.
Begitu mendengar kejadian itu, pihaknya langsung menunjuk koordinator misi SAR dan menurunkan enam orang personel dari Pos Pencarian dan Pertolongan Batam untuk segera bergerak ke lokasi.
Pencarian dilakukan dengan melibatkan unsur gabungan dari Kantor SAR Tanjungpinang, Pos SAR Batam, Ditpolair Polda Kepri, TNI AL dan masyarakat setempat.
"Kami melakukan pencarian menggunakan kapal karet, alat selam, palkom, palmedis evakuasi dan pakaian COVID-19," kata dia. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy