jpnn.com, JAKARTA - Komisi VII DPR RI berencana memanggil Presiden Direktur PetroChina International Jabung Qian Mingyang.
Hal itu untuk menanyakan pertanggungjawaban perusahaan migas itu terkait kecelakaan kerja beruntun di Tanjung Jabung Barat, Jambi.
BACA JUGA: PetroChina Siap Pacu Produktivitas Blok Jabung
"Kami akan panggil Presiden Direkturnya Mr. Qian Mingyang, sebagai pemimpin tertingginya untuk menanyakan langsung pertanggungjawabannya. Ini enggak bisa dibiarkan" kata anggota Komisi VII DPR Ribka Tjiptaning saat dihubungi, Senin (3/4).
Politikus PDI Perjuangan itu juga menegaskan DPR akan memanggil SKK Migas, Kementerian ESDM, Kementerian Tenaga Kerja, dan Kapolri untuk memastikan kelanjutan pemeriksaan dan sanksi atas kasus ini.
BACA JUGA: Buruh Minta Kasus Kecelakaan Pekerja di Perusahaan Migas Ini Dibuka secara Transparan
"Masa sudah lima bulan tidak ada kabar hasil investigasi. Itu tiga pekerja punya keluarga yang ditinggalkan. Negara jangan diam membiarkan perusahaan lepas tanggung jawab. Kasus beginian pasti akan berulang lagi karena negara tidak tegas," ujarnya.
Ribka juga meminta pemerintah khususnya Kementerian ESDM dan SKK MIGAS agar menghentikan sementara operasi lapangan perusahaan tersebut sebelum ada kepastian tanggung jawab dan sanksi pada perusahaan tersebut.
BACA JUGA: Rakyat Marah, Negara dan Perusahaan Migas Terpaksa Mengalah
"Hentikan operasional lapangan. Harus dipastikan ada sanksi dan perbaikan sehingga tidak lagi terjadi kecelakaan kerja yang mengorbankan nyawa pekerjanya," tegasnya.
Ribka juga meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo agar kasus tersebut tidak dibekukan sehingga Presiden Direktur PetroChina Internatioanl Jabung Ltd. bisa lepas tanggung jawab.
Dari berbagai sumber, diperoleh informasi bahwa investigasi terhadap adanya kejadian kelalaian PetroChina di kepolisian sudah dialihkan ke Polda Jambi untuk mendorong percepatan penyelesaian kasus.
Beberapa saksi sudah dipanggil bahkan sudah dimintakan keteranganya.
"Ada indikasi bahwa manajemen pucuk PetroChina berusaha menutup-nutupi kasus agar tidak menjadi bahan perhatian publik. Oleh karenanya segera tarik kasus ini ke Bareskrim Polri," tegasnya.
Dia juga mengingatkan Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah agar melakukan proses investigasi secara dalam, menyeluruh, dan tuntas terhadap kasus kecelakaan kerja yang beberapa kali terjadi di wilayah kerja Jabung sehingga keadilan yang sebenar-benarnya dapat ditegakkan.
"Kasus serupa tidak akan terulang kembali sebagai pembelajaran yang sangat amat mahal, melalui hilangnya nyawa anak bangsa Indonesia," tegasnya
Sebelumnya diberitakan, kecelakaan pipa migas bocor hingga meledak terjadi di area NEB#9 Blok Jabung yang dikelola PetroChina Jabung International Ltd pada Minggu (18/1). Seorang pekerja meninggal dan tujuh orang lainnya terluka akibat insiden tersebut.
Korban meninggal kedua adalah Randi Afrianto (25) di Jakarta pada Sabtu (24/12) setelah mendapatkan perawatan secara maksimal.
Kemudian terjadi lagi kecelakaan kerja di area sumur WB-D7 di Tanjung Jabung Barat, Jambi, yang dioperasikan Perusahaan Jasa Pengeboran (Drilling Service Companies) pada Senin (9/1). (Tan/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Senator Filep: Segera Mengaudit SKK Migas dan BP Tangguh di Bintuni Papua Barat
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga