LUANDA - Kecelakaan pesawat militer Angola memakan korban tentara dan sipilOtoritas setempat menyatakan, 17 orang tewas akibat jatuhnya pesawat di bandara Huambo, Rabu (14/9) waktu setempat.
Awalnya, sejumlah media melaporkan setidaknya 30 dari 36 penumpang yang berada di dalam pesawat tewas
BACA JUGA: Pengganti Osama Dukung Revolusi Arab
Namun laporan tersebut direvisi setelah tim penyelamat menemukan sejumlah penumpang yang bisa diselamatkan.Pihak militer menyebutkan, 11 tentara, termasuk tiga orang jenderal tewas dalam kecelakaan tersebut
Kecelakaan terjadi di Bandara Albano Machando di Kota Huambo, sekitar 550 km di barat laut Ibu Kota Luanda
BACA JUGA: Fasilitas Nuklir Meledak, Tak Picu Radiasi
Bandara tersebut baru dibuka kembali bulan lalu, setelah tiga bulan ditutup karena perbaikan.Pesawat Embraer-120 buatan Brazil membawa 23 orang saat jatuh sekitar pukul 11:30 Rabu (14/9) waktu setempat
BACA JUGA: Rakyat Libya Suka Cita Sambut Penguasa Baru
Pesawat tersebut biasa dipakai untuk membawa pejabat senior pemerintahan maupun militer.Dua orang berpangkat letnan jenderal, masing-masing Bernardo Leitao Francisco Diogo dan Elias Malungo Bravo da Costa PedroSementara satu lainnya berpangkat Brigadir Jenderal, Demostenes KatataKetiganya diidentifikasi sebagai korban tewas.Dua pilot dan kru dilaporkan selamatSementara hampir seluruh penumpang dinyatakan tewas
Sebelumnya, pilot dan sejumlah penumpang selamat langsung dilarikan ke rumah sakit akibat luka bakar"Saya tidak tahu apa yang terjadiPesawat baik-baik saja saat berjalan di darat hingga lepas landasKarena itu saya benar-benar tidak tahu apa yang terjadi," terang Kapten Jose Goncalves yang selamat dalam insiden tersebut, saat berada di rumah sakit.
Seorang petugas rumah sakit menyatakan, lima korban mengalami luka bakar tingkat duaSementara satu orang lainnya mengalami luka bakar, lebih serius, tingkat tiga.
Angkatan Udara Angola telah melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kecelakaanOtoritas penerbangan provinsi menyatakan bahwa masalah teknis diperkirakan menjadi penyebabnya.
"Masih terlalu dini untuk memastikan penyebab kecelakaanSebuah komisi dibentuk untuk melakukan investigasi," jelas Ernesto Dos Santos, yang bertanggung jawab di bidang tranportasi Angkatan Udara Angola, kepada AFPDia menambahkan, penyelidikan akan memakan waktu sekitar 1-2 bulan.
Salah seorang saksi menyatakan melihat pesawat terbang rendah dan terbakar sebelum menghantam landasan pacu bandaraSebuah gambar yang dilansir kantor berita Angopla, Angop menunjukkan, pesawat terbelah menjadi dua akibat hantaman keras tersebut(cak)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PBB: Rusuh Syria Telan 2.600 Jiwa
Redaktur : Tim Redaksi