Kecelakaan TransJakarta, Pengemudi yang Tewas jadi Tersangka

Rabu, 27 Oktober 2021 – 06:50 WIB
Dua bus TransJakarta mengalami kecelakaan di Cawang, Jakarta Timur, Senin (25/10/2021) Foto: Kenny Kurnia Putra/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kecelakaan dua bus TransJakarta terjadi pada Senin (25/10) pagi menyebabkan dua orang tewas dan 31 penumpang mengalami luka ringan dan berat.

Kecelakaan terjadi saat satu bus TransJakarta yang sedang berhenti di Halte Cawang Ciliwung, tiba-tiba ditabrak bus TransJakarta lainnya dari arah belakang.

BACA JUGA: Detik-detik 2 Bus TransJakarta Bertabrakan, Korban Merasa Ada yang Janggal

Bagian depan dari bus TransJakarta yang menabrak dari belakang mengalami ringsek. Kondisi bagian belakang bus TransJakarta yang ditabrak juga ringsek.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan bahwa pengemudi TransJakarta yang juga menjadi korban tewas ditetapkan sebagai tersangka.

BACA JUGA: Begini Hasil Visum Sopir Bus TransJakarta yang Tewas Kecelakaan di Cawang

"Soal Transjakarta kami cukup prihatin atas korban meninggal dua orang, yang luka-luka sudah ditangani, dan kebetulan pengendaranya jadi tersangka ya, mudah-mudahan ini menjadi pelajaran baik bagi kita untuk hati-hati," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa (26/10) malam.

Namun, kasus dengan tersangka pengemudi tersebut tidak akan berlanjut karena tersangka meninggal dunia.

BACA JUGA: 6 Fakta Kapolres Nunukan Meradang di Dekat Tumpeng, Simak Pengakuan Brigadir Sony

Riza mengatakan profesi sopir bus Transjakarta merupakan pekerjaan yang berat, sehingga potensi rasa kantuk sering timbul.

"Memang harus dipahami, jadi sopir bus Transjakarta itu berat. Kenapa? Karena dalam koridor yang sama, lurus. Jadi, kalau jadi sopir (dengan jalur) lurus, kiri-kanan ada pembatas, itu sangat membosankan, sangar menjenuhkan dan itu wajar lebih cepat ngantuk daripada di jalan-jalan biasa," kata Riza.

Riza mengatakan Pemprov DKI langsung melakukan evaluasi terhadap operasional Transjakarta bersama operator bus yang menjadi mitra mereka. Lalu, mencari solusi untuk mencegah kecelakaan serupa terulang kembali.

"Saya sudah minta Transjakarta supaya evaluasi terkait jam operasional, memastikan vitamin karena takutnya nanti ngantuk, apalagi yang tugasnya pagi jam tiga sudah keluar. Nanti kita (Pempro DKI Jakarta) akan cari solusi terbaik," ujar dia. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler