jpnn.com - BUKITTINGGI – Pintu Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Gulai Bancah, Bukittinggi, Sumbar, digembok warga sejak Minggu (19/6) malam.
Persoalan muncul buntut adanya siswa yang berasal dari Gulai Bancah, yang gagal lolos tes masuk sekolah favorit tersebut.
BACA JUGA: Strategi agar Lolos PPDB Jalur Khusus
Akibatnya, pihak sekolah, serta orang tua siswa dan siswa yang mau mendaftar ulang ke sekolah tersebut terpaksa menumpang masuk melalui lingkungan sekolah MAN 1 Model Bukittinggi, yang berada di belakang sekolah tersebut.
Pihak sekolah baru tahu adanya aksi penggembokan pada Senin (20/6) sekira pukul 10.00 wib. Kejadian itu bertepatan dengan pelaksanaan Syahadah Tahfizh Siswa Madrasah (MI, MTs, dan MA) yang juga dihadiri oleh pemerintah Kota Bukittinggi.
BACA JUGA: Wow! Menteri Ini Koleksi Senjata
“Kami dapat informasi baru tadi pagi sekira pukul 10.00, pengawas sekolah bilang katanya pintu masuk digembok, ternyata memang benar setelah kita lihat,” ujar Irsyad, kepala MTsN 1 Gulai Bancah, kemarin.
Selain digembok, dipintu tersebut juga terpajang kertas karton warna biru dengan tulisan “Dilarang membuka gembok tanpa musyawarah dengan tokoh masyarakat Gulai Bancah”.
BACA JUGA: Mendikbud Minta Guru Wajibkan Siswa Menyanyi
Melihat hal tersebut pihak sekolah langsung berkoordinasi bersama pihak Kantor Kementrian Agama Bukittinggi.
“Informasi yang kami terima, penggembokan tersebut dilakukan sejak Minggu malam, persoalannya terkait dengan proses penerimaan siswa baru,” ungkap Irsyad.
Menurut Irsyad, saat ini MtsN 1 Gulai Bancah hanya mampu menampung sebanyak sembilan lokal baru dengan kapasitas masing-masing lokal sebanyak 36 siswa.
“Dari lokal tersebut nantinya juga ada lokal khusus anak berprestasi seperti Tahfis, Os2n, dan anak-anak juara lainnya di sekolah masing-masing,” terang Irsyad.
Persoalan gembok sekolah ini menurut Irsyad berkemungkinan dengan adanya siswa yang berasal Gulai Bancah yang tidak berhasil lolos tes tersebut.
“Kalau tidak salah ada sekitar 52 orang siswa yang tidak berhasil lulus masuk ke MTsN 1 ini,” ujar Irsyad.
Untuk membahas dan mencarikan solusi atas persoalan tersebut, dengan divasilitasi oleh pihak kepolisian dan TNI, akhirnya diadakan pertemuan antara pihak sekolah dan tokoh masyarakat Gulai Bancah beserta Kemenag Bukittinggi di kantor kepala sekolah MTsN 1 Gulai Bancah Senin siang.
Dalam diskusi tersebut, akhirnya disepakati bahwa semua siswa yang sebelumnya tidak diterima akhirnya bisa diterima. Keputusan tersebut diambil setelah adanya penambahan lokal baru oleh pihak sekolah bersama Kemenag.
Kepala Kemenag Kota Bukittinggi M. Nur mengatakan, ia mendapat kabar dari pihak sekolah tentang penggembokan MTsN 1 Bukittinggi.
M Nur mengatakan, pihak sekolah telah melakukan beberapa kali mediasi dengan warga sekitar sekolah, namun seolah-olah permasalahan tak pernah berujung.
“Sudah berkali-kali mediasi, warga minta 40 (jumlah anak yang masuk sekolah) dikasih, siap itu naik jadi 80, dikasih naik lagi. Yang kasihan kan anak-anak, jika nanti tidak tercover semua mau diapakan generasi muda yang akan datang. Ini sekolah agama lho, bukan sekolah umum,” ulas M.Nur.
Sementara itu dilain pihak, Yotrimansyah, Tokoh Masyarakat Gulai Bancah ata nama warga Gulai Bancah merasa puas dengan keputusan tersebut.
“Kita melakukan pengembokan ini bukan bermaksud untuk merusak atau membuat keributan, tetapi hanya ingin mencari penyelesaian dimana anak kemenakan kami bisa untuk dapat bersekolah,” terang Yotrimansyah.(st/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mendikbud Kunjungi Sekolah yang Kebanjiran
Redaktur : Tim Redaksi