SURABAYA -- Kejadian memalukan tidak henti-hentinya melambari laga Persebaya Surabaya di kancah Divisi UtamaTerbaru dalam pertandingan melawan Persidafon Dafonsoro di GOR 10 November kemarin (13/4), terjadi pemukulan dan pengeroyokan kepada wasit.
Wasit Dedik Wahyudi asal Bali dan dua asistennya Darwis A (Tarakan) dan Jumat (Magelang) menjadi bulan-bulanan para pemain dan ofisial Persidafon pasca pertandingan
BACA JUGA: Persija Larang RD Gabung Timnas
Mereka tidak puas kepada kepemimpinan DedikSejatinya pertandingan berjalan normal
BACA JUGA: Pedrosa Bisa ke Estoril
Memang, benturan-benturan keras kerap terjadi, namun pemain masih bisa mengontrol emosiTetapi tensi pertandingan tiba-tiba meningkat di babak kedua
BACA JUGA: Asal-asalan, Kalah Jauh dari SEA Games 1997
Terutama saat asisten wasit Jumat menganggap pemain Persidafon berada dalam posisi offsideTidak terima, gelandang Christian Warobay mendorong JumaatMantan pemain Sriwijaya tersebut akhirnya diganjar kartu kuning.Puncak kekesalan pemain Persidafon terjadi pada menit ke-84Saat asyik menyerang di sisi kiri pertahanan Persebaya, wasit tiba-tiba meniup peluitAlasannya, Cornelis Kaimu terkapar di kotak penalti PersidafonLambatnya wasit mengambil keputusan, membuat pemain cadangan dan ofisial tim tamu mengamukMereka menghujani lapangan dengan lemparan air mineralMereka semakin brutal dengan menghajar asisten wasit.
Baku hantam antara skuad Persidafon dan skuad Persebaya tidak terhindarkanSaling kejar terjadiPolisi juga langsung turun ke lapangan untuk meredakan situasiNamun kondisi tidak terkendali hingga memaksa pertandingan dihentikan selama 15 menit
Meski begitu, laga kembali dilanjutkanAnehnya bola baru bergulir sebentar di lapangan, wasit hanya memberikan tambahan waktu selama dua menitInilah yang membuat pemain dan ofisial Persidafon emosiMereka ramai-ramai menghajar wasit dan dua asistennyaPolisi sempat kesulitan meleraiBahkan beberapa ofisial Persidafon mengancam wartawan untuk tidak mendokumentasikan kejadian tersebut
"Hal ini semua terjadi kan ada sebabnyaAkibatnya ya seperti iniSaya tidak akan mengomentari soal wasitAnda tahu sendiri lahAnak-anak seperti ini karena kami trauma dikerjain terus dalam tiga pertandingan," kata pelatih Persidafon Agus Yuwono ketika ditemui di kamar ganti pemain
Sementara itu Asisten Pelatih Persebaya Bambang Sumantri mengakui bahwa sejak awal pertandingan sudah berjalan dalam tensi tinggiHal ini juga terjadi pada pertemuan perdana di Dafonsoro"Mereka itu memang tidak fairDi kandang mereka kami dikerjain habis-habisanTetapi kami puas dengan hasil iniKami dapat poin penuh di laga kandang terakhir," ujarnya.
Meski menang, Bambang mengatakan bahwa gaji pemain masih gelapPadahal sudah tujuh bulan MKusen dkk tidak menerima gaji dari manajemen"Janjinya memang AprilNamun sampai sekarang belum jelasKasihan pemain mereka sudah mati-matian di lapangan," kata Bambang(nur/ko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Cair, Anggaran Akomodasi pun Berhutang
Redaktur : Tim Redaksi