Kecewa, Warga Ancam Bunuh Gajah Liar

Minggu, 19 Juni 2011 – 16:09 WIB
BLAMBANGAN UMPU– Warga empat desa di Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan, kian meradangKeluhan mereka atas serangan gajah liar tak direspon Pemkab setempat

BACA JUGA: Warga Khawatir Banjir Bandang Susulan

Padahal, warga empat desa meliputi Karang Umpu, Gunung Sangkaran, Tanjung Raja Giham,dan Tanjung Raja Sakti sudah melaporkannya sejak dua pekan lalu


"Kami sangat kecewa dengan pemerintah kabupaten

BACA JUGA: KSO Merpati Diminta Dihentikan

Penanganan gajah liar sangat lamban
Sementara kebun dan lading penduduk dan 10 rumah warga hancur

BACA JUGA: Dideportasi Malaysia, 95 TKI Ditampung di Nunukan

Lalu, mana keseriusan Pemkab membela dan memperjuangkan nasib kami," beber Heri Wahyudi, warga desa Gunung Sangkaran kepada Radar Lampung (JPNN Grup).

Heri menegaskan, jangankan wakil Pemkab, petugas BKSDA Lampung pun tidak ada yang turun ke lokasi.  "Kami harus mengusir gajah-gajah tersebutLalu siapa yang bertanggungjawab terjadap kerusakan areal pertanian kami," ujarnya dengan kesal.

"Kalau begini terus, dari pada ada korban jiwa, lebih baik kami lawan gajah-gajah liar ituSekalipun kami dilarang menyakiti hewan tersebutGajah-gajah tersebut merusak perkebunan sawit, karet dan singkong, yang sudah bertahun- tahun kami urus," tambah Heri.

Pernyataan Heri dibenarkan Abdul Haris Nasution, warga setempat yang telah berhari- hari memimpin warga menghadang laju Gajah dengan berbagai peralatan sederhana agar tidak terlalu jauh memasuki perkebunan warganya.

"Saya dan warga Karang Umpu, telah berada di kebun seminggu lebih, sebab kalau kami pulang, kawanan gajah tersebut seakan tahu, dan langsung berupaya memasuki kebun masyarakat, ini saja telah ada puluhan hektar kebun Karet, sawit dan singkong warga yang dirusak gajah," ujar pria yang juga Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Way Kanan itu

Haris juga menyampaikan kekecewaannya terhadap lambannya respon Pemkab Way Kanan mauapun BKSDA Lampung atas laporan warganya

"Saat ini 10 gubuk warga rusak berat akibat dirusak dan dijebol oleh Gajah, sawit 5 hektar, karet 5 hektar dan Kebun Ubi sebanyak lebih dari 7 hektar, apa pemerintah menunggu agar ada warga yang menjadi korban baru mereka mau turun tangan," sindirnya.

Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Way Kanan ini mendesak Pemkab Way Kanan (Dinas Perkebunan dan Kehutanan, red) dan BKSDA Lampung serius menanggapi keluhan warga

Terpisah, Leaderwan, Kepala Dinas Perkebunan dan Kehutanan Way Kanan menuturkan tim BKSDA Lampung saat ini telah turun ke lokasi di Talang Plastik, untuk melihat dari dekat aktivitas gajah dan mencarikan solusi pengusiran hewan yang dilindungi tersebut dari perkebunan Penduduk.
            
"Siang tadi tim BKSDA Lampung telah tiba di Way Kanan, dan mereka telah berangkat ke Talang Plastik, karena dilaporkan kawanan gajah ada disanaJadi, saya akan segera menghubungi mereka  atas hal ituKita tetap akan mendengarkan keluhan wargaSaat ini masih kita bahas," singkat Leaderwan(sah/ary)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PDAM Sukabumi Terancam Krisis Air Bersih


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler