Warga Khawatir Banjir Bandang Susulan

Minggu, 19 Juni 2011 – 15:18 WIB

GORONTALO - Warga korban banjir bandang di Kecamatan Bone dan Boneraya, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo diliputi kekhawatiran akan bencana susulanPasalnya, curah hujan masih tetap tinggi sampai saat ini

BACA JUGA: KSO Merpati Diminta Dihentikan

Apalagi sepanjang sungai  di Desa Sogitia terhalang kayu gelondongan yang diduga hasil ilegal logging akan menghambat aliran air sungai yang sesekali bisa meluap


"Untuk itu kami masih harus tetap waspada," ujab Gaib, salah seorang  tokoh masyarakat di Desa Sogitia

BACA JUGA: Dideportasi Malaysia, 95 TKI Ditampung di Nunukan

Pantauan Gorontalo Post (Group JPNN), dari punig-puing banjir yang berserakan disepanjang jalan, bantaran sungai dan pemukiman banyak sekali ditemukan kayu-kayu gelondongan yang diduga hasil dari penebangan hutan


Untuk mengeluarkan kayu gelondongan yang menghambat aliran sungai ini, aparat TNI yang berada di loksi  rencananya hari ini akan turun lapangan bersama masyarakat

BACA JUGA: PDAM Sukabumi Terancam Krisis Air Bersih

Selain itu, dampak banjir masih juga  dirasakan warga setempatAktivitas mereka pun tergangguPara nelayan belum bisa turun melaut  karena ada beberapa perahu nelayan yang hilang bersama dengan mesin katinting dan juga warga masih membersihkan rumah dan puing-puing sisah peninggalan banjirDemikian juga dengan petaniAkibat Lahan perkebunan warga yang rusak, mereka pun tidak bisa melakukan aktivitas seperti biasa. 

Sementara itu, Syarif Gaib, warga Desa Molamahu yang baru pulang dari lokasi pertambangan tidak ada lagi korban lainnya.  Syarif sempat ke lokasi untuk mengambil sepeda motornya yang tertinggal saat menyelamatkan diri dari longsor mengatakan sudah tidak ada korban lainnya selain dua rekannya yang sudah dikebumikan

Syarif menceritakan saat terjadi longsor dirinya memang berada di lokasiSaat diguyur hujan seharian, mereka memang sudah saling mengingatkan agar waspadaPara penambang pun sudah keluar dari dalam lubang yang mereka gali.  Malam harinya semua pekerja yang berada dilokasi tersebut tidak ada yang tidurMereka terus waspada dan saling mengingatkan untuk tetap mengawasi keadaan

Sampai akhirnya tengah malam saat terjadi longsor dan  mereka segera lari menyelamatkan diriDalam upaya menyelamatkan diri, para penambang tersebut tidak lagi menghiraukan  benda-benda berharga milik mereka termasuk motor yang diparkir di pemukiman warga.  Syarif juga menjelaskan bahwa yang menjadi korban longsor adalah pekerja yang di tromolKarena merasa tempatnya aman, pekerja yang menjadi korban ini tidak waspada sehingga mereka tidak sempat lagim menyelamatkan diri(tr/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kotim Minta Tambahan Kuota BBM


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler