Kecil Kurang Bahagia, Saat Dewasa Bermasalah

Senin, 02 Maret 2009 – 12:43 WIB
LONDON - Pernah dengar istilah MKKB alias "masa kecil kurang bahagia"? Istilah ini mungkin cenderung terdengar atau dipakai "main-main" selama iniTapi tidak demikian dalam arti sebenarnya.

Setidaknya, itulah yang antara lain disimpulkan oleh sebuah studi terbaru di Inggris

BACA JUGA: Menristek: Teknologi Internet Manado Sangat Baik

Dalam penelitian yang dikoordinir oleh lembaga King's College London tersebut, anak-anak yang masa kecilnya kurang atau tak bahagia, nyatanya berpeluang besar tumbuh menjadi orang dewasa yang menderita kekurangan fisik atau sakit secara permanen.

Penelitian ini, sebagaimana diberitakan oleh BBC, melihat kondisi 7.100 orang yang dilahirkan antara tahun 1950-1955
Ternyata, mereka yang oleh para gurunya dulu digambarkan "menderita" atau "tak bahagia" semasa kecil, lima kali lebih besar peluangnya untuk tak bekerja lantaran sakit di usia paruh baya.

Para peneliti juga menyatakan bahwa anak-anak tersebut pun pada saat dewasanya mudah sekali terkena depresi

BACA JUGA: Musik dapat Pengaruhi Perilaku Seks Remaja

Studi yang juga telah dipublikasikan dalam British Journal of Psychiatry ini, melibatkan ribuan anak yang dibesarkan di daerah Aberdeen pada periode 1950an, di mana para (mantan) guru mereka ditanyai soal temperamen dan tingkat kehadiran anak-anak "zaman dulu" tersebut.

Sebanyak 392 orang di antara "mantan anak-anak" tersebut - atau sekitar 5,5 persen dari total - yang berhasil dilacak oleh para peneliti dan ditanyai soal status pekerjaan mereka, mengaku tak bisa lagi bekerja karena cacat atau sakit
Ini termasuk juga mereka yang diperkirakan sudah pensiun karena sakit, serta mereka yang tidak bisa atau tak sempat bekerja sama sekali.

"Kami tak bisa pula menyebutkan bahwa tendensi masa kecil itulah yang menjadi penyebab kendala kesehatan mereka di kemudian hari

BACA JUGA: Situs Pertemanan Buruk bagi Kesehatan

Namun, hal itu jelas bisa menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi," ungkap Dr Max Henderson, ketua tim peneliti tersebut.

Kesimpulan Henderson dan timnya itu tidak dibantah oleh para pakar lainDr Alan Maryon dari Fakultas Kesehatan Masyarakat misalnya, mendukung dengan menyatakan bahwa memang ada pola-pola umum dalam kehidupan sosial yang terkait di sini(ito/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Aptera, Mobil Berbahan Bakar Seirit Motor


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler